PENDIDIKAN

UMS Gelar Orasi Ilmiah, Ditjen Pendis Dorong Kelas Tafaqquh Fiddin

MONITOR, Jakarta – Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surabaya menggelar Yudisium dan Orasi Ilmiah bertajuk “ Arah Pengembangan Program Studi Keislaman di PTKIS merespon Dinamika dan Tantangan Pendidikan Islam Global”. Kegiatan ini digelar dengan menghadirkan Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Abu Rokhmad sebagai narasumber di Auditorium At Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (03/08/2024).

“Sampai saat ini, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sekalipun telah membuka berbagai prodi umum, kesan di masyarakat kuliah di PTKI adalah kuliah agama. Sehingga ketika alumni SLTA ataupun Madrasah yang ingin mengambil prodi umum pasti pilihannya adalah Perguruan Tinggi Umum (PTU),”ucap Abu Rokhmad.

Bahkan menurutnya, prodi umum di PTKI dipandang sebagai prodi “kelas dua” karena terhalang oleh cognitive bias yang sudah ada di kepala mereka. Itulah mengapa kebanyakan pendaftar prodi-prodi umum di PTKI adalah mereka yang gagal diterima di PTU, hal ini disebabkan PTKI belum membuktikan mampu menghasilkan sarjana dengan kedalaman ilmu keagamaan sebagaimana mereka yang belajar di pesantren, tuturnya.

Ia menambahkan, selayaknya raw input mahasiswa prodi Keagamaan haruslah mereka yang memiliki pondasi keilmuan yang memadai sehingga menghasilkan sarjana yang memiliki kedalaman keilmuan yang bisa diandalkan.

“Ditjen Pendidikan Islam mendorong kelas keagamaan sebagai kelas Tafaqquh Fiddin yang lebih fokus peningkatan kompetensi dan kualitas. Konsekuensi dari pilihan Tafaqquh Fiddin ini tentu dengan saringan input awal mahasiswa yang ketat. Para pendaftar betul-betul diseleksi dan dipilih dengan seksama. Meskipun pada akhirnya mahasiswa yang diterima sedikit tetapi memiliki kualitas yang mumpuni,”terangnya.

Lebih lanjut, Abu Rokhmad mengatakan bahwa kebijakan Ditjen Pendidikan Islam melalui Direktorat PTKI adalah memberikan afirmasi berbagai kesempatan pengembangan bagi PTKIS dan Prodi Keagamaan. Di antaranya adalah memberikan ruang khusus/klaster khusus bantuan penelitian untuk PTKIS dan Prodi Keagamaan di Perguruan Tinggi Umum Swasta.

“Dengan demikian diharapkan SDM di PTKIS dan Prodi Keagamaan itu mendapatkan kesempatan riset yang lebih besar, sekaligus sebagai upaya peningkatan kompetensi SDM yang bersangkutan,”tandas Abu Rokhmad.

Recent Posts

Live Streaming Ipswich Town vs Manchester United, Sekarang!

MONITOR, Jakarta - Berikut jadwal sepakbola malam ini menyajikan laga menarik antara Ipswich Town bertemu…

6 jam yang lalu

KPK dan Kementerian Imipas Gelar Audiensi Pemberantasan Korupsi

MONITOR, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menjalin sinergi lintas sektor guna meningkatkan efektivitas…

9 jam yang lalu

Hadirkan Ajang Karbon Netral, Pelari Apresiasi Pertamina Eco RunFest 2024

MONITOR, Jakarta - Pertamina Eco RunFest 2024 yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta pada Minggu…

12 jam yang lalu

Kemenag Beri Hadiah Total Rp125 Juta untuk Juara MTQ Internasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) memberi penghargaan kepada lima qari, qariah, dan hafiz yang…

14 jam yang lalu

Kemenag Perjuangkan Juara MTQ Internasional Diangkat Jadi PNS

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mengangkat juara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) internasional…

14 jam yang lalu

Oppo Jadi Mitra PSSI, Erick Thohir: Dorong Timnas Terus Jaga Trust

MONITOR, Jakarta - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir berterima kasih kepada para sponsor yang makin…

15 jam yang lalu