MONITOR, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan pamerkan berbagi produk perikanan unggulan serta inovasi dan teknologi perikanan pada pameran skala internasional Indo Fisheries 2024 Expo & Forum.
Rencananya, kegiatan yang akan berlangsung sejak 17-19 Juli di Plenary Hall JCC ini akan diikuti peserta dari 9 negara meliputi Indonesia, Tiongkok, Taiwan, Singapura, Belanda, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam dan India.
“Pameran ini bersifat business to business dan menjadi bagian dari penguatan brand seafood Indonesia,” terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo saat konferensi pers persiapan Indo Fisheries 2024 di Jakarta.
Budi mengatakan, sebagai salah satu pemasok utama produk perikanan di dunia, Indonesia memasok 3,18% dari total impor dunia pada tahun 2023. Transaksi tersebut menghasilkan nilai ekspor sebesar USD5,63 miliar dengan komoditas utama seperti udang (34,56%), tongkol-tuna-cakalang (15,38%), cumi-sotong-gurita (11,81%) dan rumput laut (9,62%).
Adapun negara tujuan ekspor utama Indonesia adalah Amerika Serikat dengan proporsi sebesar (33,87%) , diikuti oleh Tiongkok (20,23%), Jepang (12,27%), ASEAN (11,82%), Uni Eropa (5,96%), dan Timur Tengah (2,61%).
“Ekspor produk perikanan hingga Mei 2024 mencapai USD2,30 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 2,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” urai Budi.
Senada, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana menyiapkan sejumlah kegiatan pendukung selama Indo Fisheries 2024. Kegiatan tersebut di antaranya talk Show dengan tema seputar tata kelola perikanan, tantangan dan peluang pasar ekspor, SDM sektor perikanan Indonesia, peluang usaha sektor perikanan dengan menghadirkan praktisi, asosiasi, pelaku usaha, akademisi, pemerintah dan profesional di bidang industri seafood.
Tak hanya itu, akan ada executive gathering yang berisi pertemuan antara pelaku usaha, calon buyer, pemerintah, asosiasi, dan profesional di bidang industri seafood. Kemudian shrimp and tuna cooking show yang merupakan kerja sama antara KKP dan Indonesian Chef Association (ICA).
“Target peserta adalah pengunjung pameran, calon buyer, profesional di industri seafood, asosiasi dan praktisi ,” jelas Erwin.
Dikatakannya, KKP juga akan menjadikan Indo Fisheries 2024 yang juga bersamaan dengan pameran Indo Livestock dan Indo Agrotech , sebagai ruang untuk mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan ikan (Gemarikan) dalam kegiatan sosialisasi dan bazar SDTI (susu, daging, telur, dan ikan) bertempat di lower lobby guna menekankan pentingnya asupan protein bagi masyarakat. Di side event tersebut, disiapkan talkshow bertajuk ”Wujudkan Generasi Emas Indonesia Bersama Protein Ikan” serta live cooking/demo olahan produk jajanan pasar berprotein ikan guna mengenalkan dan meningkatkan asupan protein ikan kepada anak-anak sejak usia dini.
Melalui pameran ini, Erwin berharap para profesional di industri seafood dan calon buyers yang berkunjung bisa menjajaki kemitraan dagang dan investasi dengan asosiasi dan eksportir Indonesia. Selain itu masyarakat juga bisa melihat lebih dekat perkembangan inovasi produk dan teknologi perikanan, khususnya tambahan pangan bergizi dalam bentuk hidrolisat protein ikan (HPI) yang akan difortifikasi ke jajanan pasar.
“Pameran ini untuk umum dan gratis, silakan dicek informasinya di akun sosial media Ditjen PDSPKP,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menargetkan produksi perikanan sebesar 24,58 juta ton di tahun 2025. Dari jumlah tersebut, ekspor hasil perikanan ditarget senilai USD6,25 miliar.