MONITOR, Sleman – Bekerja sama dengan PT Indoraya Mitra Persada 168 besutan Pegiat Pertanian Organik Atik Chandra, Kodim 0732 Sleman melalui Koramil 04 Tempel menggalakkan program ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif, yakni dengan menjadikannya sebagai lahan pertanian cabai.
Danramil 04 Tempel, Kapten Infantri Sujana menuturkan, program yang dimulai awal tahun 2024 ini tak lain sebagai bentuk implementasi arahan Pimpinan TNI Angkatan Darat terkait program ketahanan pangan.
“Jadi dari pimpinan kami menghendaki tiap-tiap kodim ada pemanfatan lahan yang sudah lama tidak digunakan, untuk dijadikan lahan pertanian, kami pun berkoordinasi dengan Kelurahan Pondok Redjo, Kecamatan Tempel, nah kebetulan ada lahan milik Bapak Kukuh seluas 1400 meter yang tidak terpakai, jadi kami manfaatkan untuk bertani,” ujar Kapten Sujana di lokasi pertaniannya, Pondok Redjo, Tempel, Seleman, Rabu (15/5).
Setelah memperoleh lahan, komunikasi dilakukan dengan berbagai pihak untuk menjadikan pertanian yang digalakkan oleh Koramil 04 Tempel ini tak hanya menjadi sarana bercocok tanam belaka, melainkan pertanian yang juga berlandaskan kelestarian lingkungan.
Gayung pun bersambut, PT Indoraya Mitra Persada 168 yang digawangi Atik Chandra sebagai Direktur Utamanya menyambut baik langkah yang diambil Koramil 04 Tempel dengan memberikan edukasi dan bantuan dengan salah satu produknya, yakni pupuk hayati cair Azosplant.
Danramil 04 Tempel menuturkan, pihaknya takjub dengan hasil dari tanaman cabai yang dirawat menggunakan pupuk hayati cair keluaran PT Indoraya Mitra Persada 168 besutan Atik Chandra tersebut, tak hanya hasil yang maksimal saat petik pertama beberapa waktu yang lalu, terpaan hama yang sempat menerpa tanamannya pun tak membuat tanaman cabai tumbang.
“Jadi memang ini kami masih tahap belajar, tapi Alhamdulillah hasilnya tidak mengecewakan. Dari dasar memang dengan pupuk organik menjadikan tanaman lebih bagus, saat terserang hama pun pohonnya masih bertahan, tanahnya subur, pohonnya juga kokoh karena pengakaran yang maksimal dengan nutrisi didalam tanah yang melimpah dibantu dengan pupuk hayati cair,” tutur Kapten Sujana.
Pihaknya pun berpesan kepada seluruh masyarakat yang menggiati pertanian untuk perlahan beralih ke pupuk organik, dimana penggunaan pupuk organik diyakini mampu mengembalikan kesuburan tanah dengan berbagai macam mikro organisme yang terkandung didalamnya. Dengan begitu tak hanya menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tanpa pupuk kimia, melainkan juga menjaga kelestarian lingkungan dengan menjaga kesuburan tanah untuk masa tanam berikutnya.
“Kami sudah mempraktekannya, menggunakan pupuk hayati cair, jadi kami berharap rekan-rekan petani bisa menggunakan pupuk organik, selain pohonnya tumbuh bagus, kami juga menjaga kesuburan tanah tentunya untuk anak cucu kita kedepan,” pungkasnya.