Kabar Haji

Dirjen PHU Kunjungi MUI, Bahas Kondisi Terkini Penyelengaraan Ibadah Haji 2024

MONITOR, Jakarta – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief bertemu jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pertemuan ini membahas kondisi terkini penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M serta aturan baru yang diterapkan di Arab Saudi.

Pertemuan berlangsung di Kantor MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat. Ikut mendampingi Dirjen PHU, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat dan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Jaja Jaelani.

Sementara dari MUI hadir Ketua MUI KH Asrorun Niam Sholeh, KH Abdullah Jaidi dan Utang Ranuwijaya, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan dan Wasekjen MUI Habib Ali Hasan Bahar.

“Kemarin kami Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI dan hari ini kami berkunjung ke MUI untuk membahas situasi terkini penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Arab Saudi,” ujar Hilman mengawali pertemuan, Selasa (21/5/2024).

“Tambahan kuota 20.000 dari kuota awal 221.000 menjadi 241 ribu jemaah, tentunya memerlukan skenario khusus yang harus dipersiapkan dengan baik, di tengah tidak adanya penambahan space untuk mabit saat puncak haji nanti,” sambungnya.

Terbaru, lanjut Hilman, Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah melakukan pertemuan dengan seluruh stake holder layanan di Armuzna.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Kementerian mendorong adanya skema murur sekitar lebih 40 ribu jemaah Indonesia pada saat mabit di Muzdalifah.

Hal ini untuk menghindari penumpukan dan stuck Jemaah haji di Muzdalifah akibat berkurangnya space Jemaah haji karena adanya pembangunan sarana toilet dalam jumlah banyak di area Muzdalifah serta pemindahan 27.000 jemaah haji yang selama ini mabitnya di Mina Jadid.

“Apalagi saat ini tengah dibangun fasilitas toilet di atas lahan dua hektare di Muzdalifah sehingga mengurangi space jemaah Indonesia saat melakukan mabit,” ujar Hilman.

“Sebagai antisipasi padatnya lokasi di Muzdalifah, skenario baru yang akan dilakukan jemaah bergerak dari Arafah menuju Muzdalifah, tapi tidak turun, lalu langsung ke Mina,” sambungnya.

Hilman berharap dalam Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa MUI se-Indonesia yang akan digelar pada 28 – 31 Mei 2024 di Provinsi Bangka Belitung, dapat membahas isu-isu terkini seputar perhajian termasuk skema murur di Muzdalifah dan tanazul Jemaah haji ke hotel saat berada di Mina.

“Memang di satu sisi lebih nyaman karena adanya fasilitas toilet yang baru dibangun, namun di sisi lain kawasan Muzdalifah menjadi sempit. Kondisi ini tentunya memerlukan pendapat para ulama hingga fatwa terkait mabit di Muzdalifah,” imbuh Hilman.

Recent Posts

Jelaskan Gaji Secara Rinci ke Publik, DPR Dinilai Tunjukkan Keterbukaan

MONITOR, Jakarta - Pengamat komunikasi politik dari The London School of Public Relations (LSPR Communication…

5 jam yang lalu

Balita Meninggal Akibat Infeksi Cacing, Puan Minta RT Proaktif Tinjau Warga yang Butuh Cek Kesehatan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi kematian seorang anak bernama Raya di…

5 jam yang lalu

Kementerian UMKM Gandeng HDCI Kampanyekan Produk Lokal Otomotif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) resmi menjalin kerja sama dengan…

8 jam yang lalu

Puan Tegaskan Tunjangan Diberikan ke DPR Sebagai Kompensasi Rumah Jabatan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi berbagai kritik publik terkait tunjangan perumahan…

9 jam yang lalu

Wakil Panglima TNI Terima Audiensi Wakil Kepala BRIN Bahas Kerja Sama Riset dan Inovasi Pertahanan

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita menerima audiensi Wakil Kepala…

10 jam yang lalu

Respons Puan soal Wamenaker Noel Terjerat OTT KPK

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi kabar Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer…

10 jam yang lalu