PENDIDIKAN

Kemenag Dukung Literasi Keuangan OJK Melalui TOT Guru Madrasah

MONITOR, Jakarta – Kemenag mengikutsertakan lebih dari 100 Guru Madrasah Ibtidaiyah dalam Training of Trainer (ToT) literasi keuangan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). ToT ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Agama dan OJK dalam dalam pengembangan literasi keuangan.

Berlangsung di Jakarta, TOT ini mengangkat tema: “Guru Cerdas Keuangan, Wujudkan Masa Depan Sejahtera”.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Thobib Al Asyhar, mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada OJK atas penyelenggaraan ToT sebagai upaya meningkatkan pengetahuan guru madrasah terhadap literasi keuangan. Thobib mengatakan, literasi keuangan sangat penting disosialisasikan di lingkungan madrasah, khususnya para guru agar dapat mengelola keuangan dengan baik, terhindar dari utang, khususnya pinjaman online illegal, dan merencanakan masa depan yang lebih baik.

“Berdasarkan data yang ada, sekitar 47% guru terjerat Pinjol. Ini merupakan kondisi yang sangat menyedihkan karena kurangnya literasi keuangan sehingga mereka tidak mampu membedakan mana lembaga keuangan yang legal maupun tidak. Serta tidak mengetahui tentang seluk beluk Lembaga jasa keuangan dengan baik,” tegas Thobib di Jakarta, Senin (20/5/2024).

Thobib menambahkan bahwa literasi keuangan merupakan hal penting bagi setiap individu untuk pengambilan keputusan. Sehingga, kelak lahir guru-guru yang memiliki pemahaman tentang keuangan serta menjadi duta-duta literasi keuangan dimasa yang akan datang.

“Ada sekitar 800.000 guru madrasah, baik swasta maupun negeri, yang siap diberikan pelatihan oleh OJK dan membantu peningkatan literasi keuangan di madrasah,” tuturnya.

Thobib berharap melalui ToT ini, guru madrasah dapat mendapatkan pelatihan komprehensif tentang literasi keuangan yang meliputi pengelolaan keuangan pribadi, investasi maupun perencanaan keuangan dan pengelolaan Fintech. Apalagi di Era digital seperti saat ini, guru perlu memahami lebih jauh tentang jenis-jenis layanan jasa finansial, prototipe fintech serta kelemahannya.

“Kami akan siap menjadikan literasi keungan yang digalakkan oleh OJK menjadi bagian integral bagi kurikulum madrasah yang di insersi dalam pelajaran matematika, ekonomi, fikih dan prinsip-prinsip keuangan Islam, seperti wakaf dan sedekah,” ungkapnya.

Menurutnya, literasi keuangan akan sangat cocok bila dilakukan melalui pendekatan agama, bagaimana agama mengajarkan prinsip-prinsip penghematan, kehati-hatian dan kebermanfaatan sehingga harta benda dikelola bukan berdasarkan keinginan tetapi kebutuhan.

Thobib berharap, setelah mengikuti ToT ini, guru dapat menjadi agen perubahan untuk diseminasi literasi keuangan seperti seminar workshop maupun pemanfaatan media sosial. Peningkatan literasi keuangan di masyarakat dapat menjadi bagian dari gerakan cerdas mengelolah keuangan untuk masa depan Indonesia Emas tahun 2045.

Recent Posts

Kemenimipas Gercep Mitigasi Bencana Banjir sesuai Arahan Prabowo

MONITOR, Jakarta - Berbagai wilayah di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tengah dilanda…

29 menit yang lalu

Peserta Olimpiade PAI 2025 Doakan Penyintas Banjir Aceh dan Sumatra

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tengah menggelar Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI). Direktur Jenderal Pendidikan…

1 jam yang lalu

Insentif Untuk Melindungi Tenaga Kerja Dalam Ekosistem Industri Otomotif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menilai industri otomotif saat ini sangat membutuhkan insentif guna memperkuat…

4 jam yang lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Obat Hewan untuk Peternak Korban Bencana Sumbar

MONITOR, Padang — Upaya pemulihan di wilayah terdampak banjir bandang dan galodo di Sumatera Barat…

4 jam yang lalu

Satgas Gulben Kodam I/BB Berhasil Temukan dan Evakuasi Jenazah Korban Banjir di Sumut

MONITOR, Jakarta - Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Kodam I/Bukit Barisan  berhasil temukan dan bergerak cepat…

12 jam yang lalu

DPR Minta Gratiskan Penerbitan Kembali Dokumen Imigrasi Korban Bencana

MONITOR, Jakarta - Komisi XIII DPR RI mendorong kemudahan penerbitan kembali dokumen imigrasi korban bencana…

15 jam yang lalu