MONITOR, Bandung Barat – Kementerian Pertanian RI (Kementan) terus menggiatkan percepatan olah tanah dan gerakan tanam padi hingga antisipasinya dari serangan hama penyakit atau disebut juga organisme penggangu tumbuhan (OPT) di Kabupaten Bandung Barat (8/5). Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen Kementan untuk menjaga prokduksi pangan nasional.
Hadir langsung di Desa Pangauban
Kec. Batujajar, Bandung Barat, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyatakan bahwa petani harus naik kelas, apalagi harga gabah sedang bagus seperti saat ini. “Selama ini di sini tanam dua kali setahun, saya mau percepatan tanam dan panen menjadi tiga kali. Syukur-syukur bisa empat kali ditambah dengan palawija satu kali. Jadi, penghasilan petani pun akan meningkat,” terang Suwandi.
“Apalagi sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian, bahwa kuota pupuk subsidi sudah naik dua kali lipat, tentu saja ini semakin membuat petani menjadi lebih semangat lagi,” sambung Suwandi.
Suwandi juga menambahkan pentingnya pengamatan dan pengendalian OPT sejak dari persemaian. “Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati. Kalau di persemaian aman, insyaAllah di pertanaman nanti juga aman dari serangan OPT,” imbuh Suwandi.
Hadir mendampingi, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rachmat yang turut menyatakan pentingnya pengendalian OPT sedini mungkin. “Pengendalian OPT dimulai dari pemilihan benih tahan OPT, perlakuan benih, olah tanah secara sempurna, juga pengendalian sejak di persemaian. Dengan pendampingan dari petugas POPT diharapkan petani dapat melakukan pengamatan dan pengendalian OPT secara mandiri di lahan masing-masing,” jelas Rachmat.
Mewakili Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Bandung Barat, Puji Iskandar mengatakan bahwa pihaknya selalu siap mendukung program maupun kegiatan dari Pusat. “Kami beserta petugas lapangan, POPT dan Penyuluh Pertanian akan siap memberikan bimbingan dan pendampingan bagi petani agar petani dapat mandiri dan memperoleh hasil panen yang memuaskan,” tutur Puji.
Senada, Nugroho, perwakilan dari Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Jawa Barat mengungkapkan bahwa jajarannya bersama seluruh petugas POPT siap siaga mengawal pertanaman dari serangan OPT di wilayahnya. “Selama ini petani sudah membuktikan dan merasa terbantu dengan hadirnya petugas POPT di lapangan. Petani menjadi lebih tenang saat menemukan adanya gejala atau serangan OPT di pertanamannya,” ungkap Nugroho.
Koordinator POPT Kab. Bandung Barat, Farry Anggriawan mengharapkan petani bersama-sama dengan petugas dapat melakukan pengamatan OPT rutin sehingga tidak terjadi keterlambatan laporan serangan OPT. “Jadi, jika ada gejala atau serangan OPT dapat terdeteksi sedini mungkin sehingga kita masih dapat mengendalikannya secara ramah lingkungan. Pengendalian OPT pun sebaiknya dilakukan secara massal dan serentak sehingga serangan dapat segera teratasi,” tutup Farry.
MONITOR, Jakarta - Dalam rangka pelaksanaan tugas dukungan Penyelenggaraan Haji tahun 2025, Badan Penyelenggara Haji…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat jumlah produksi hasil perikanan hingga Oktober…
MONITOR, Jabar - Komisi IV DPR RI menyatakan dukungan penuh terhadap penyusunan Peraturan Presiden (Perpres)…
MONITOR, Jakarta - Dalam peringatan Hari Anak Nasional Sedunia yang diperingati setiap 20 November, kenyataan…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang…
MONITOR, RIYADH - King Faisal Specialist Hospital & Research Centre (KFSHRC) telah meluncurkan Layanan Patologi…