PEMERINTAHAN

Kini, Pelatihan Reguler Dilayani secara Digital

MONITOR, Jakarta – Layanan pelatihan regular atau tatap muka yang diselenggarakan Kementerian Agama melalui Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan kini dilayani secara digital. Kepala Pusdiklat Teknis, Mastuki mengungkapkan bahwa layanan digital dalam pelatihan regular ini di samping memudahkan pengadministrasian pelatihan, juga mengedukasi peserta pelatihan sadar-digital.

“Peserta pelatihan regular cukup sekali membuka website, terus mengisi biodata dan unggah bukti-bukti pengeluaran. Di hari-hari berikutnya saat mengikuti pelatihan, absensi cukup dilakukan dengan QR barcode, lalu setelah pelatihan bisa unduh sertifikat pada email atau device-nya masing-masing. Sangat sederhana,” tuturnya di Jakarta, Selasa (7/5/24).

Mastuki menjelaskan, layanan ini memang didesain dengan sederhana agar tidak merepotkan peserta dan juga panitia. “Layanan ini membantu menyederhanakan administrasi pelatihan terdokumentasikan dengan rapi, mulai dari pemanggilan peserta hingga berakhirnya pelatihan. Panitia cukup menarik data yang diisi sendiri oleh peserta, baik data diri maupun bukti-bukti administrasi,“ tambahnya.

Mastuki berharap, pemanfaatan teknologi untuk pelatihan ini bisa membantu percepatan layanan Kementerian Agama kepada pengguna pelatihan (users). “Kita ingin menciptakan layanan pelatihan yang cepat dan modern. Karenanya administrasi pelatihan harus dibuat sederhana agar peserta bisa fokus pada materi pelatihan, dan panitia juga bisa bekerja secara lebih sistematis,” harapnya.

Mastuki menambahkan, layanan pelatihan di Pusdiklat Teknis berbasis teknologi secara massif sudah dimulai sejak dua tahun yang lalu sehingga kehadiran teknologi ini semakin mempercepat layanan kepada masyarakat. “Sejak dua tahun lalu Kementerian Agama telah berinisiasi memberikan layanan pelatihan secara digital melalui MOOC Pintar yang setiap periodenya bisa diikuti ratusan ribu peserta. Kini, pelatihan yang regular tatap muka juga kita layani berbasis teknologi,” tambahnya.

Mastuki juga berharap layanan ini bisa memberi dampak positif bagi citra organisasi. “Layanan pelatihan yang tradisional di Kementerian Agama itu cerita masa lalu. Sekarang, semua layanan pelatihan di Kementerian Agama sudah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi. Dan akan terus kita kembangkan di masa-masa yang akan datang,” harapnya.

Layanan teknologi yang diberi nama Manajemen Administrasi Pelatihan (MAP) ini mulai digunakan pada Pelatihan Deteksi Dini Konflik Sosial Keagamaan, 30 April 2024. Sebanyak 270 peserta pelatihan telah memanfaatkan teknologi ini.

Recent Posts

Kapuspen TNI Dorong Optimalisasi Peran Penerangan Terintegrasi Jajaran TNI

MONITOR, Jakarta - Kapuspen TNI Brigjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah yang diwakili oleh Wakapuspen TNI…

12 menit yang lalu

Ini Cara Pengajuan Program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) membuka program Bantuan Operasional Perpustakaan Masjid 2025. Pendaftaran pengajuan…

8 jam yang lalu

Bertemu Sejumlah Tokoh Publik, Puan Tegaskan Komitmen Transformasi DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima audiensi dari sejumlah tokoh publik lintas…

10 jam yang lalu

Driver Maxim Indonesia Gelar Aksi Damai dan Doa Bersama untuk Mengenang Rekan Ojol yang Gugur

MONITOR, Jakarta - Ribuan mitra pengemudi Maxim di lebih dari 30 kota di berbagai kota…

11 jam yang lalu

Kemenag Salurkan Bantuan KIP Kuliah 25.964 pada Mahasiswa

MONITOR, Mataram - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

14 jam yang lalu

Puan Kumpulkan Pimpinan, Urun Rembuk Bahas Transformasi DPR

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani hari ini memimpin pertemuan antara pimpinan DPR…

14 jam yang lalu