Sabtu, 4 Mei, 2024

Bantu Petani Tungkatkan Produksi, Mentan Amran Salurkan Bantuan 200 Miliar di Jawa Timur

MONITOR, Surabaya – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Surabaya Jawa Timur, Kamis 18 April 2024. Salah satu tujuan kunjuan kerja tersbut yakni menyalurkan bantuan berupa pupuk bersubsidi, pompa air dan alat pertanian.

Mentan Amran menyampaikan pemerintah telah menambah kuota pupuk bersubsidi pada tahun 2024 menjadi 9,5 juta ton dari yang sebelumnya hanya 4,7 juta ton.

“Sejak pertengahan puasa itu kami saudah tanda tangan, dan sudah sampai ke daerah-daerah. Pupuknya sudah sampai ke pihak petani. Nah ini saya mewakili petani seluruh Indonesia berterimakasih kepada Bapak Presiden,” Kata Mentan Amran di Surabaya.

Amran menegaskan, untuk pengambilan pupuk bersubsidi tersebut, petani cukup hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan diharapkan tidak berbelit-belit menggunakan kartu tani dan seterusnya.

- Advertisement -

“LMDH, petani kita saudara kita yang ada di areal hutan perhutani bisa mengambil pupuk, benih dan seterusnya,” Sambung Amran.

Adapun bantuan yang salurkan di Surabaya Jawa Timur nilainya mencapai kurang lebih 200 miliar dan berpotensi akan bertambah apabila bantuan pompa yang disalurkan bisa terpasang kurun waktu dua pekan.

“Kalau ini berhasil dalam waktu 2 minggu terpasang, ini akan tambah lagi nilainya 200 miliar, kalau terpasang dalam waktu 1 bulan, 1 bulan setengah 2 bulan, kami jadikan 600 miliar,” Imbuh Amran.

“Ini pompa adalah solusi cepat untuk menangani elnino, karena kalau di pasang, hari itu juga bisa bercocok tanam, tapi kalau kita bangun sawah baru itu butuh 1,2 bahkan 3 tahun untuk menyesuaikan kondisi tanah dan seterusnya. Tapi klo ini pompanisasi ini jalan insyaAllah bisa meningkatkan produksi secara cepat menutupi krisis yang terjadi,” tambahnya.

Lebih lanjut Mentan Amran mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh elemen pemerintah di Jawa Timur. Menurutnya, semua unsur pemerintah bergandengan tangan di wilayah jawa timur.

“Mana kala pompa ini tidak dimanfaakan dengan baik, tidak ada peningkatan perluasan, maka kami akan tarik dan pindahkan ke petani yang membutuhkannya, atau di realokasi, kita harus tegas, supaya petani berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi,” Tutur Amran.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono menyatakan siap mendukung program percepatan dari Menteri Pertanian terkait pangan.

“Saya siap untuk mendukung program percepatan dari Pak Menteri Pertanian,” ucap Adhy.

Adhy Karyono juga menjelaskan bahwa Jawa Timur berhasil konsisten menjadi produsen beras terbesar di Indonesia sejak 4 tahun berturut-turut.

“Jawa Timur masih mempertahankan posisi sebagai produsen paling terbesar di Indonesia saat berturut-turut 4 tahun mencapai 17,9 persen terhadap produksi padi nasional dengan serapan produksi padi tahun 2003 sebesar 9,7 ton atau setara dengan 5,6 juta ton beras,” jelasnya.

Dia juga membahas tentang El Nino yang memberikan dampak signifikan terhadap pertanian, terutama pada pola tanam dan panen para petani.

Akan tetapi menurut Adhy pemerintah telah melakukan yang terbaik, yaitu dengan memberikan perhatian khusus dimana para petani mendapatkan harapan cerah di tengah badai El Nino dengan adanya program pompanisasi.

“Dampak El Nino dengan pengaruh signifikan terhadap sektor pertanian menjadi tantangan besar buat kami. Berdampak pada pola tanam dan pola produksi pertanian sehingga memerlukan perhatian khusus, dan ternyata terjawab sekarang irigasi kita diberikan bantuan yang cukup banyak yaitu 3.700 buah pompa air,” kata dia.

“Itu menjawab kebutuhan kami, bagaimana mengoptimalkan sawah-sawah tadah hujan dan yang kekurangan air panen raya tahun 2024 dari bulan Maret dan puncaknya bulan April,” lanjutnya.

Adhy mempertegas bahwa kepercayaan yang diberikan pemerintah pusat kepada Jawa Timur adalah keputusan yang tepat.

“Kami ingin mewujudkan kebijakan Pak Menteri bahwa Jawa Timur tidak salah kalau diberikan dukungan seperti itu, Oktober 2003-2004 komoditas padi mengalami penurunan luas tanah tercapai 1,2 juta hektar atau lebih kecil 95 ribu hektar dibandingkan relasi tahun sebelumnya September 2024. Kami memiliki target seluas 821 ribu hektar dan Alhamdulillah kemarin para Bupati, Walikota, di Jawa Timur memiliki kesanggupan tanam sampai dengan 889 ribu,” ujarnya.

“Dengan adanya program pompanisasi kami yakin bahwa persoalan penyediaan air yang dialiri di luar irigasi reguler dapat terwujud,” tegasnya.

Adhy juga menyampaikan bahwa Jawa Timur bekerja sama dengan beberapa pihak lainnya dan salah satu hasil kerja sama itu adalah koperasi untuk para petani.

“Kami juga ingin menyampaikan, koperasi petani dan nelayan khusus untuk padi konsep koperasi multi pihak dengan dukungan dari PT kliring berjangka berupa resi gudang dan ini sudah berjalan 2 kali panen,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER