MONITOR, Merauke – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja ke Desa Nggu Mutibbob, Kecamatan Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Kunjungan kerja yang dilakukan pada hari pertama kerja pasca libur Idul Fitri 1445 Hijriah tersebut dalam rangka meninjau optimalisasi lahan pertanian.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Andi Amran Sulaiman mengapresiasi semangat Pangdam TNI dalam mengelola sektor pertanian sawah. Oleh sebab itu, Amran mengaku juga bersemangat sehingga pada hari pertama kerja dirinya bersama jajaran Kementan berada di Merauke Papua Selatan.
“Hari ini, hari pertama kerja kami berada di Merauke, Papua Selatan. Kami apresiasi semangatnya pak Pangdam, Luar biasa semangatnya beliau untuk mengelola sektor pertanian khusunya sawah. Dan juga Pak Danrem, Pak Bupati, luar biasa semangatnya. Sehingga hari pertama, karena beliau khusus mengundang ke Jakarta saya katakan, hari pertama kerja kita berada di Merauke,”Kata Andi Amran Sulaiman kepada media, Rabu 17 April 2024.
“InsyaAllah kita akan garap, pertama adalah kita sudah putuskan langsung kita garap 20.000 Ha optimalisasi lahan, anggaranya kami setujui hari ini dan langsung kita kerjakan, itu 20.000 Ha. Kalau ini berhasil dengan baik, kita akan bergeser mengelola itu 500.000 Ha, dari potensi 1,2 Juta Ha,” Tambahnya.
Sebagai percobaan, lanjut Amran, pihaknya pada tahun 2016, 2017 bersama pemerintah daerah mulai merintis untuk menggarap lahan pertanian seluas 10.000 hektar yang iru berhasil sampai panen.
“Ini kami sudah rintis 2016, 2017. kita rintis dulu bersama Pak Bupati 10.000 Ha dan berhasil, sekarang sudah ini panen. Hanya saja ini pengelolaan air atau watter manajement kita kelola airnya dengan baik inyaAllah hari ini panennya IP-nya 1,3 ada yang panen satu kali ada yang panen dua kali. Dan kita tingkatkan target panen jadi tiga kali. Jadi produksinya bisa 3 kali lipat,” Paparnya.
Untuk mendongkrak produksi, kata Amran Kementan akan memberikan sejumlah bantuan berupa mesin pertanian seperti traktor, pompa air, Transpalnter, Combine Harvester.
“InsyaAllah dalam waktu singkat, mudah-mudahan satu minggu, paling lambat dua minggu. Tapi kami minta satu minggu alat seperti traktor roda 4 kami kirim dari Surabaya. Pompa 6 in 10 Unit. 10 unit Pompa 8 in, 10 unit Rice Transpalnter, Combine Harvester 10 unit dan Benih 20.000 Hektar, Ini agar bisa tanam di musim kering,” Imbuh Amran.
“Dan ini kami serahkan dan ini menjadi percontohan nanti. misi kami kedepanm adalah, kita mentranspormasi pertanian tradisional menuju pertanian modern. Artinya apa, yang dulu dengan mekanisasi menggunakan sapi, sekarang mekanisasi menggunakan traktor mesin,” Sambungnya.
“Sehingga tujuannya adalah, meningkatkan kesejahteraan petani karena biaya kita bisa tekan 60 persen sampe 50 persen, artinya tiga kali pendapatannya, tetapi biayanya hanya separuh. dan semua menggunakan teknologi. kita uji coba disini, 20.000 Ha, kalau ini berhasil, insyaAlla 3 bulan kedepan, 6 bulan kita langsung lanjutkan untuk 500.000 Ha. Karena 10.000 yang dulu yang kita muali 2016 sudah berhasil,” Tutup Mentan.
Ditempat yang sama, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi menyampaikan bahwa kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman tepat pada hari pertama kerja setelah libur lebaran ke Merauke tepatnya distrik tanah miring tersebut untuk meninjau penanaman dan panen padi.
Menurut Suwandi secara keseluruhan luas baku sawah di Kabupaten Merauke sekitar 63 ribu hektar untuk pertanian tanaman pangan. “Itu akan terus tingkatkan perluasan areal tanam dan peningkatan indeks tanam dengan pompanisasi dan pemanfaatan mekanisasi karena tenaga kerja terbatas sedangkan lahan sangat luas. Dan kita harap Merauke jadi Cadangan Pangan Nasional,” Kata Suwandi.
Sebagai Informasi, kunjungan Mentan Andi Amran Sulaiman pada hari pertama kerja dalam rangka meninjau Program Pengembangan Pertanian Modern Skala Luas di Kabupaten Merauke dengan luar 20.000 Hektar dengan didukung mekanisasi.
Selain meninjau penanaman padi, dengan guyuran hujan lebat, Mentan Andi Amran Sulaiman juga melakukan panen padi di lahan hasil rintisan seluar 10.000 hektar dengan varietas padi inpari 32.