Ilustrasi tabung gas LPG 3 kg Pertamina
MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyesalkan beredarnya kabar artis Prilly Laruconsina kedapatan memasak menggunakan gas LPG 3 kg bersubsidi. Menurutnya peristiwa itu menandakan sistem pengawasan dan distribusi LPG gas melon masih berantakan, sehingga siapapun bisa mendapatkannya, termasuk kalangan artis yang berpenghasilan tinggi.
“Saya minta Pemerintah segera mempercepat registrasi pengguna gas melon 3 kg agar kita memiliki data yang akurat untuk membangun sistem distribusi tertutup.
Data ini penting sebagai basis evaluasi untuk menyusun kriteria sistem distribusi LPG secara tertutup dan menetapkan mereka yang berhak menggunakan gas melon 3 kg bersubsidi,” kata Mulyanto.
Mulyanto menjelaskan sebenarnya DPR sudah lama meminta Pemerintah menyusun data masyarakat yang dinilai layak menggunakan gas LPG bersubsidi. Tapi hingga kini data tersebut belum tersedia. Padahal data itu sangat penting untuk mengukur besaran konsumsi LPG bersubsidi bagi masyarakat tidak mampu secara akurat.
Hal ini penting, agar nilai subsidi LPG dapat dikontrol dan distribusinya tepat sasaran. Bukan seperti sekarang dimana siapapun bebas membeli gas melon 3 kg bersubsidi.
“Gas LPG 3 kg itu untuk masyarakat miskin dan usaha mikro yang tidak mampu. Jangan sampai mereka yang mampu, apalagi artis, bebas membeli gas melon bersubsidi. Ini kan pemborosan uang negara. Apalagi gas melon ini diadakan secara impor yang menguras devisa negara” kata Mulyanto.
Mulyanto menjelaskan sistem distribusi terbuka gas melon seperti sekarang ini menuntut pengawasan yang ketat. Karena barang bersubsidi adalah barang dalam pengawasan, tetapi karena praktiknya pengawasan Pemerintah sangat lemah, maka penyimpangan distribusi gas melon 3 kg jadi masalah serius.
Karena itu Mulyanto mendesak Pemerintah agar sistem distribusi tertutup gas melon 3 kg bersubsidi untuk segera direalisasikan.
MONITOR, Jakarta - Sektor pertanian pada kuartal pertama 2025 menyumbang sekitar 38% terhadap total tenaga…
MONITOR, Jakarta - Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Haji 2025 Kementerian Agama telah tiba di…
MONITOR, - Halmahera Barat - Satgas TMMD Ke-124 Kodim 1501/Ternate menggelar apel pagi di Desa…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan…
MONITOR, Jakarta - Kemampuan bahasa asing menjadi sangat penting dalam memacu serapan lulusan ke dunia…
MONITOR, Jakarta - Suasana Masjidil Haram semakin padat. Seringkali jemaah berdesakan hingga terpisah rombongan. Ada…