PERTANIAN

Kuota Pupuk Bersubsidi Provinsi NTT Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Produktivitas Diharapkan Meningkat

MONITOR, Kupang – Kabar gembira sedang menghampiri para petani Nusa Tenggara Timur (NTT). Seperti halnya wilayah-wilayah lainnya di Indonesia, Provinsi NTT mendapatkan tambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya pun terbilang signifikan.

Merujuk pada Surat Menteri Pertanian Nomor B-51/SR.210/M/03/2024, penambahan kuota pupuk bersubsidi Provinsi NTT hampir dua kali lipat, yaitu sebesar 91,91 persen. Dari alokasi awal sebesar 69,358 ton, per tanggal 27 Maret 2024 kemarin, telah ditetapkan menjadi 133.109 ton.

“Dengan penambahan kuota pupuk bersubsidi ini kami harapkan produksi dan produktivitas tanaman bisa semakin meningkat,” sebut Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Joaz B. Oemboe Wanda, melalui keterangan pers pada Minggu, 31 Maret 2024.

Penambahan sebesar 133.109 ton tersebut untuk dua jenis pupuk, yaitu Urea di awal tahun 2024 sebesar 36.405 ton meningkat menjadi 62.226 ton. Sementara pupuk NPK yang awalnya sebesar 32.858 ton meningkat menjadi 70. 224 ton. Untuk NPK Formula khusus, awalnya sebesar 95 ton meningkat menjadi 658 ton.

“Penggunaan pupuk bersubsidi untuk sembilan komoditi, yaitu padi, jagung, kedele, cabai, bawang putih, bawang merah, tebu, kopi, dan kakao,” sebut Joaz.

Joaz menyebutkan dengan adanya peningkatkan penambahan kuota pupuk bersubsidi, seharusnya petani di NTT bisa mendapat pupuk bersubsidi dengan lebih baik dari sisi jumlah, murah dan cepat sesuai dengan kebutuhannya.

“Kami sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Menteri Pertanian dan jajarannya yang telah memperjuangkan penambahan kuota pupuk bersubsidi,” ungkapnya.

Tak hanya Provinsi NTT, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menambah alokasi kuota pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia. Penambahan ini merupakan tindak lanjut dari hasil berbagai pertemuan dan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dan juga para Menteri, termasuk Menteri Pertanian.

Dalam rapat terbatas tersebut, diputuskan anggaran pupuk tahun 2024 dinaikkan menjadi 2 kali lipat menjadi 9,55 juta ton dari 4,7 juta ton, dan resmi diputuskan melalui surat menteri keuangan no S-297/MK.02.2024.

Recent Posts

Penjelasan KH Moqsith tentang Wukuf di Arafah dan Keutamaannya

MONITOR, Makkah - Arafah menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan ibadah haji. Tidak sah haji seseorang…

1 jam yang lalu

Catatan kecil atas Reformasi 1998; Strategi Gattopardo, Berubah agar Segalanya Tetap Sama!

Abdul HakimPengajar Studi Perbandingan Politik STISNU Nusantara Tangerang Dalam dunia politik dan kekuasaan, terdapat strategi…

3 jam yang lalu

Kasus HIV/AIDS Marak di Kalangan Remaja, Puan Dorong Perkuat Edukasi dan Perlindungan Bagi Generasi Muda

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti lonjakan kasus HIV/AIDS yang menyerang remaja…

3 jam yang lalu

Wamen Helvi Sebut Sinergi UMKM Jadi Kunci Resilensi Ekonomi Nasional

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut bahwa…

5 jam yang lalu

DPR Minta Pemerintah Kerja Maksimal Pertahankan Status Kaldera Toba di UNESCO Demi Pariwisata RI

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty memberi perhatian serius terhadap…

5 jam yang lalu

Pelecehan Seksual di SMPN 3 Depok, DPRD Minta Kepsek Tak Bikin Kesimpulan Sendiri

MONITOR, Jakarta - Peristiwa dugaan pelecehan seksual terhadap siswi SMPN 3 Depok, menuai kecaman dari…

7 jam yang lalu