BISNIS

Perkuat Pemasaran Rajungan, KKP gandeng Forkom Nelayan dan FishLog

MONITOR, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Forum Komunikasi (Forkom) Nelayan Rajungan Nusantara dan usaha rintisan (startup) Fishlog guna memperkuat pemasaran rajungan tangkapan nelayan. Forkom Nelayan Rajungan Jepara sendiri merupakan kumpulan nelayan rajungan yang menangkap dan menjual rajungan ke pengepul.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Budi Sulistiyanto menyatakan dari sisi hulu, Sustainable Fisheries Partnership (SFP) telah mendampingi para nelayan untuk menerapkan penangkapan rajungan secara berkelanjutan.

Lewat nota kesepahaman antara Ditjen PDSPKP dengan Forkom dan Fishlog, Budi memastikan kehadiran KKP dalam fasilitasi penguatan kelembagaan dan akses pasar, terutama untuk menjembatani dalam mendapatkan harga yang lebih fair dan transparan.

Selain itu, bersama dengan SFP dan Fishlog sedang memfasilitasi Forkom dalam pengembangan usaha rajungan yang memenuhi sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan. Selanjutnya, melakukan pendampingan dalam mengembangkan ekosistem bisnis, termasuk membangun jejaring ke lembaga keuangan dan pemasaran.

“Melalui skema ini, diharapkan akan terbentuk pola-pola usaha berbasis komunal,” ujar Budi di Jakarta, Senin (11/3/2024).

Budi menyebut bahwa Forkom adalah wadah para nelayan rajungan yang berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip penangkapan yang berkelanjutan. Berbagai upaya telah dilakukan Forkom, diantaranya menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan (seperti bubu), menghindari tertangkapnya atau mengembalikan rajungan kecil yang tertangkap, karantina rajungan bertelur yang tertangkap, serta melakukan pencatatan data hasil tangkapan.

Adapun rajungan merupakan salah satu dari lima komoditas prioritas KKP, pihaknya berkomitmen untuk menjaga komoditas ini sebagai produk perikanan berkelanjutan yang diperoleh dengan cara-cara yang ramah lingkungan.

Budi memaparkan nilai ekspor rajungan mencapai 448 juta dolar AS pada tahun 2023. Selain itu, secara sosial, komoditas ini memberikan penghidupan bagi sekitar 90.000 nelayan rajungan dan 180.000 pengupas yang mengolah rajungan.

Recent Posts

Kementerian UMKM Permudah Akses Legalitas Usaha Lewat Festival di Kota Tua

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menggelar Festival Kemudahan dan Pelindungan…

34 menit yang lalu

Puan Harap Tranformasi Pendidikan Lewat Smart TV Diimbangi Kesejahteraan Guru

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berpandangan bahwa upaya Pemerintah dalam mendorong transformasi…

44 menit yang lalu

DPR Harap Dubes Baru Mampu Jembatani Masalah Status WNI Imbas Kebijakan Presiden AS

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan menyambut baik dipilihnya Dwisuryo Indroyono…

2 jam yang lalu

Soroti Rencana Pembangunan 500 Batalyon, DPR: Ketahanan Bangsa Dimulai dari Perut Rakyat!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi menyampaikan kritik terhadap rencana pembangunan 500…

3 jam yang lalu

Kementan Tegaskan: Jagung Aman, Peternak Harus Terlindungi

MONITOR, Jakarta - Ketersediaan jagung untuk pakan ternak kembali jadi perhatian pemerintah. Dalam sebulan terakhir,…

3 jam yang lalu

Kemenperin Tagih BYD dkk Produksi Lokal Mobil Listrik Minimal TKDN 40 Persen

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) meminta kepada produsen otomotif yang sudah menikmati insentif impor…

4 jam yang lalu