MONITOR, Banten – Provinsi Banten bersiap menggelar panen raya padi bulan Februari dan Bulan Maret 2024 mendatang. Diperkirakan, hasil panen tahun ini mampu menghasilkan gabah kering panen sekitar 261.965 ton dan memiliki surplus sebesar 45.963 ton beras.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid mengatakan bahwa hasil panen raya mampu mencukupi kebutuhan rata-rata per bulan masyarakat Banten sebesar 119.677 ton. Sedangkan bila dikonversi hasil panen GKP Banten ke beras bisa mencapai 165.640 ton.
“Alhamdulillah panen di bulan Maret yang merupakan hasil tanam di bulan Desember 2023 diperkirakan surplus sebesar 45.963 ton,” ujar Agus, Selasa, 20 Februari 2024.
Agus mengatakan, saat ini luas lahan tanam di Banten mengalami peningkatan yang cukup signifikan apabila dilihat dari data bulan November 2023. Hal inilah yang menyebabkan produksi padi di wilayah Banten mengalami kelebihan alias surplus.
“Padahal sebelumnya produksi padi Banten mengalami defisit hingga 73.132 ton akibat fenomena El Nino,” katanya.
Sementara itu, kata Agus, kondisi suplus juga terjadi pada bulan April 2024 dengan hasil panen raya mencapai 325.224 ton GKG atau setara beras 205.639 ton beras dan surplus 73.994 ton beras.
“Angka tanam di Banten pada bulan Desember sudah bagus di angka 46.963 hektare, dan dibulan Januari sebanyak 63.371 hektare. Maka dipastikan produksi beras di beberapa bulan ke depan akan mengalami suplus,” jelasnya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebelumnya terus mendorong berbagai daerah di Indonesia untuk mengawal jalanya panen raya tahun 2024. Menurut Mentan, kegiatan panen raya akan memperkuat posisi pangan bangsa sampai beberapa bulan ke depan.