PARLEMEN

BKSAP Sampaikan Empat Proposal Program Kerja di Forum Komisi Palestina Parlemen Asia

MONITOR, Jakarta – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon memimpin delegasi ke Sidang Darurat ke-5 Parlemen OKI (Organisasi Konferensi Islam) atau PUIC (Parliamentary Union of OIC Countries) dan pertemuan perdana Komisi Khusus Palestina Parlemen Asia atau APA (Asian Parliamentary Assembly), Teheran, Iran 10-11 Januari 2024.

Adapun pada pertemuan perdana Komisi Khusus Palestina Parlemen Asia, Fadli yang juga Wakil Presiden League of Parliamentarians for Al Quds, organisasi global pro Palestina yang berbasis di Istanbul, menyampaikan urgensi penguatan Komisi dan langkah-langkah praktis yang harus segera dikerjakan.

“Pertemuan perdana Komisi Palestina Parlemen Asia ini harus fokus pada dua hal utama. Pertama, penting untuk menjadikan komisi ini kuat dan bermanfaat bagi perjuangan bangsa Palestina. Kedua, penetapan program-program kerja yang nyata,” ungkap Fadli saat mengawali pidatonya di Teheran, Iran, 10-11 Januari 2024.

Terkait penguatan Komisi, Fadli yang bertindak sebagai rapporteur ini menyampaikan lima fondasi. Di antaranya, yaitu penetapan visi dan misi yang kuat, tujuan dan sasaran spesifik disertai indikator kinerja, penentuan skala prioritas, pemanfaatan teknologi dan inovasi terkini, dan networking yang kuat.

Selanjutnya, Politisi Fraksi Partai Gerindra tersebut mengingatkan saat ini situasi di Jalur Gaza tak ubahnya petaka. “Gaza tak hanya terancam genosida, tapi menuju kepunahan. Gaza mungkin tak layak dihuni. Gaza seperti tempat kematian dan keputusasaan,” imbuh Fadli.

Tak hanya itu, Fadli menyampaikan empat proposal program kerja sebagai agenda yang dapat dilakukan dalam waktu dekat oleh Komisi Palestina APA. “Pertama, kami meminta pembentukan special mission untuk berkunjung ke negara-negara yang berbatasan dengan Palestina seperti Mesir, Suriah, dan Yordania untuk memastikan bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan,” usulnya.

“Kedua, kami mendesak anggota APA kompak mendukung Palestina melalui komisi ini. “Ketiga, mempertimbangkan pembentukan lembaga dana untuk rekonstruksi Gaza. Keempat, memfasilitasi pelatihan dan lokakarya rutin yang berfokus pada topik-topik spesifik khususnya terkait pembangunan dan peningkatan kapasitas masyarakat Palestina,” pungkas Fadli.

Sidang Darurat ke-5 Parlemen OKI atau PUIC (Parliamentary Union of OIC Countries) dan pertemuan perdana Komisi Palestina Parlemen Asia atau APA (Asian Parliamentary Assembly) dihadiri oleh para Ketua Parlemen anggota OKI dan APA serta Pejabat Tinggi Iran yaitu Ketua Parlemen dan Menlu.

Kedua pertemuan tersebut berhasil mengadopsi Komunike Bersama. Turut hadir Delegasi DPR yaitu Wakil Ketua BKSAP DPR RI Gilang Dhielafararez (Fraksi PDI-Perjuangan), Wakil Ketua BKSAP DPR RI Achmad Hafisz Tohir (Fraksi PAN) dan Anggota BKSAP DPR RI Syahrul Aidi Maazat (Fraksi PKS).

Recent Posts

Jemaah Haji Wafat Dibadalhajikan dan Dapat Asuransi, Ini Ketentuannya

MONIITOR, Jakarta - Operasional pemberangkatan jemaah haji sudah memasuki hari kelima. Tercatat sudah lebih 26ribu…

23 detik yang lalu

Holding RS BUMN IHC Kerahkan Tim Medis Layani Kegiatan World Water Forum di Bali

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Holding Rumah Sakit (RS)…

7 jam yang lalu

CPNS 2024, Kemenag Siapkan 1.378 Formasi Khusus IKN

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menyiapkan 1.378 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2024…

9 jam yang lalu

PHE Tandatangani Kerja Sama Carbon Capture dengan ExxonMobil

MONITOR, Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku Subholding Upstream Pertamina terus menjajaki beragam peluang…

10 jam yang lalu

Kemenag Ingatkan Batas Akhir Visa Umrah 23 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama kembali mengingatkan bahwa visa umrah musim ini (1445 H) hanya…

12 jam yang lalu

Kemenperin Pacu Kualitas SDM Industri Kerajinan dan Batik

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri kerajinan dan batik nasional agar semakin…

17 jam yang lalu