HEADLINE

Manfaatkan Dana Abadi Kebudayaan Bangun Jalur Rempah Indonesia

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi X DPR Ledia Hanifa Amaliah mengingatkan agar antar elemen pemerintah bersama dengan lembaga masyarakat untuk berkolaborasi penuh membangun sekaligus menguatkan kebudayaan, termasuk jalur rempah yang dimiliki bangsa Indonesia. Memanfaatkan dana abadi kebudayaan, menurutnya, perlu diupayakan agar maksimal dalam implementasinya.

“Orang mengenal coklat itu Belgia, padahal coklatnya dari Sulawesi Barat. Kita termakan branding orang, bukan branding kita sendiri. Nah, Indonesia ini punya dana abadi kebudayaan. Nah, (membangun jalur rempah Indonesia) itu bisa dialokasikan dalam konteks besar. Jangan sporadis, justru harus besar dalam proses ini,” tutur Ledia, Senin (8/1/2024).

Politisi Fraksi PKS itu berharap dana abadi kebudayaan tersebut bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Ia tidak ingin harapan tersebut kandas akibat terkendala anggaran yang terbatas. Perlu diketahui, Kemendikbudristek mengupayakan agar dana abadi kebudayaan tahun 2024 mencapai Rp7 triliun. Rencananya, anggaran tersebut dialokasikan untuk mendukung pengembangan dan kemajuan kebudayaan daerah di Indonesia.

Maka, jika jalur rempah terwujud, ia memprediksi tidak hanya sektor pariwisata yang mengalami perubahan yang lebih baik, namun juga sektor pertanian, perdagangan, dan kesehatan. Oleh karena itu, Ledia menegaskan kolaborasi harus menjadi semangat bersama. Melibatkan sejumlah kementerian, ia ingin mengakselerasi upaya-upaya supaya jalur rempah yang dimiliki Indonesia bisa hidup kembali. 

“Bicara jalur rempah itu harus melibatkan kementerian kesehatan, perdagangan dan pertanian. Supaya ini ditingkatkan kualitas dibuatkan ekspor. Dihidupkan kembali, ya. Orang Indonesia luar biasa. Kita punya cengkeh pala, dan kemiri di mana tempat lain gak ada. Itu yang harusnya bisa dikuatkan,” ujarnya. 

Menutup pernyataan, dirinya berharap bangsa Indonesia menjadi tuan atas kekayaan negara yang dimiliki termasuk pariwisata. Potensi alam yang berlimpah, nilainya, harus kerap dilestarikan dan diwariskan pada generasi muda bangsa.

“Kita ini ibarat orang kaya yang tidak tau kalau kaya. Justru harus kita gali. Kita sampaikan ke masyarakat agar bagaimana kekayaan kita bisa tidak habis. Orang bilang pengen kaya tujuh turunan, kita ini bisa terus kaya berturun-turun,” tandas legislator Jawa Barat I itu.

Recent Posts

Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Kedepankan Anti Kekerasan

MONITOR, Jakarta - Farhan Rizky Romadon melakukan tindakan berani menghalau tindakan pengeroyokan kepada mahasiswi Katolik…

18 menit yang lalu

75,3 Ton Gaharu Berangkat Ke Probolinggo

MONITOR, Asmat - Gaharu atau Aquilaria filarta merupakan salah satu tumbuhan alam yang tumbuh baik…

2 jam yang lalu

Kenaikan Yesus Kristus, Menag: Motivasi Layani Sesama dan Merajut Kebersamaan dalam Keragaman

MONITOR, Jakarta - Hari ini umat Kristiani memperingati Kenaikan Yesus Kristus. Menag Yaqut Cholil Qoumas…

3 jam yang lalu

554 Kloter Jemaah Haji Reguler sudah Tervisa, Siap Diberangkatkan Mulai 12 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - Proses pemvisaan jemaah haji reguler 1445 H/2024 M asal Indonesia mendekati final.…

5 jam yang lalu

Kementan Terus Giatkan Percepatan Tanam dan Antisipasi Serangan Hama di Bandung Barat

MONITOR, Bandung Barat - Kementerian Pertanian RI (Kementan) terus menggiatkan percepatan olah tanah dan gerakan…

6 jam yang lalu

Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan Pemerintah

MONITOR, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha Pertamina menegaskan masih terus menyalurkan BBM…

7 jam yang lalu