MONITOR, Jakarta – Dunia saat ini telah berada di era Industri 4.0 dan Society 5.0. Untuk menjawab tantangan zaman tersebut, Yayasan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Yayasan UPDM) pun melakukan penyegaran pada jajaran pengurus dan pembina.
Yayasan UPDM merupakan yayasan yang menaungi lembaga pendidikan seperti Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) di Jakarta dan SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo di Bogor.
Penyegaran kali ini, menurut Ketua Pembina Yayasan UPDM, Alya Diva Putri dilakukan sebagai jawaban yayasan untuk meningkatkan kualitas pendidikan baik di Universitas Moestopo maupun di SMK Kesehatan Moestopo.
“Yayasan UPDM ini dibangun dengan pondasi semangat Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. Moestopo yang sejak masa hidupnya ingin memberi pendidikan berkualitas pada rakyat Indonesia. Semangat itu masih sangat relevan hingga saat ini dan karenanya akan terus kami pegang teguh dan kobarkan,” kata Alya Diva Putri.
“Beliau yang merupakan Pahlawan Nasional pun percaya bila kualitas pendidikan yang bagus akan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Dan dengan generasi berkualitas, bangsa Indonesia akan mampu berkembang dan menjadi negara maju di masa depan,” lugas Alya Diva Putri.
Seperti diketahui, Moestopo semasa hidupnya memang tak berhenti melakukan pengabdian di dunia pendidikan dan sosial-kemasyarakatan. Ketika menghembuskan napas terakhir pada 29 September 1986, Moestopo tercatat memiliki 18 gelar. Hal ini membuatnya bisa dibilang sebagai tentara dengan gelar terbanyak di Indonesia.
Karena itulah, untuk menghargai setiap jasanya, pada tanggal 9 November 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia kepada Moestopo yang didasarkan pada Keputusan Presiden No. 66/2007 TK.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Yayasan UPDM, Dr. RM. H. Hermanto, JM, SKG, drg, MM memaparkan bila semangat tersebut tidak pernah luntur dan terus dipelihara hingga saat ini.
Hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran Universitas Moestopo yang telah memiliki berbagai fakultas seperti Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Teknik, dan Program Pascasarjana.
Bahkan saat ini, Universitas Moestopo telah menjelma menjadi salah satu universitas bergengsi di Indonesia dengan Akreditasi Unggul di hampir semua fakultasnya.
Tak berhenti sampai disana, SMK Kesehatan Prof. Dr. Moestopo yang berada di Bogor pun juga mampu memberi kualitas pendidikan mumpuni bagi generasi penerus bangsa karena sudah mengantongi Akreditasi A.
“Prof. Dr. Moestopo adalah satu dari sedikit Pahlawan Nasional yang sudah mengabdikan hidupnya di tiga bidang berbeda, yakni pendidikan, pemerintahan, dan militer. Berkat segudang pengalamannya tersebut Beliau percaya bila pendidikan adalah kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara maju,” ujar Dr. Hermanto.
“Pendidikan berkualitas harus terus dihadirkan apalagi untuk menjawab era globalisasi dengan berbagai disrupsi. Seluruh tantangan-tantangan ini bisa dijawab dengan menghadirkan pendidikan berkualitas yang pada akhirnya membantu bangsa dan negara kita tercinta untuk mewujudkan Visi Emas 2045 seperti yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” pungkas Dr. Hermanto.
Berikut Jajaran Pembina, Pengurus, dan Pengawas Yayasan UPDM:
Ketua Pembina: Alya Diva Putri
Ketua Pengurus: Dr. RM. H. Hermanto, JM, SKG, drg, MM
Sekretaris Pengurus: Prof. Dr. Johanes Basuki, M.PSI
Bendahara Pengurus: Dwi Prihatini, SE.AKT
Ketua Pengawas: FX Sugiyanto
Anggota Pengawas: RM. Gatot Hery Djatmiko
MONITOR, Bekasi - PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) menggelar kegiatan Doa Bersama dan Santunan Anak…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meyakinkan otoritas Amerika Serikat terkait mutu dan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi II DPR RI Ahmad Irawan menyoroti kasus penangkapan Gubernur Bengkulu…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani berharap peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024…
MONITOR, Jakarta - Koperasi sebagai tonggak pemberdayaan masyarakat, telah membuktikan bahwa ekonomi yang kuat dapat…
MONITOR, Banten - Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengaku kaget…