PERTANIAN

Kementerian Pertanian Dukung Gerakan Bersama Pertanian Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta – Pertanian berkelanjutan merupakan metode bercocok tanam yang fokus mempertahankan keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Pertanian yang tidak hanya mementingkan keuntungan finansial tetapi juga memperhatikan dampaknya pada alam dan masyarakat. Hal tersebut tergambar dalam Bimtek Propaktani Episode 1028 berjudul “Gerakan Bersama Mengelola Pertanian Berkelanjutan” (Rabu/18-10-2023).

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi dalam keynote speech-nya menyampaikan pentingnya menjalankan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan. “Untuk menggerakan pertanian berkelanjutan, kita harus terapkan prinsip-prinsip diantaranya mengembalikan kesuburan lahan, menjaga sumber-sumber air dan efisiensi penggunaan air, praktek budidaya ramah lingkungan (gunakan pupuk hayati, pestisida nabati, agensia hayati), efisiensi biaya tani, gunakan teknologi sesuai perkembangan yang ada, tingkatkan produktivitas melalui varietas benih unggul, dan diversikasi pertanaman atau multikultur”, jelas Suwandi.

Sujimin selaku Founder Jimmy Hantu Foundation menyampaikan konsep dasar pentingnya pola pikir untuk menjalankan pertanian berkelanjutan. “Berbicara pertanian berkelanjutan ada enam perkara yang menjadi perhatian yaitu bibit, pupuk, tanam, rawat, panen dan jual. Ketika enam ini kita kelola dengan baik maka pasti berkelanjutan berjalan dengan baik”, ungkap Sujimin.

“Lahan kita sudah produktif, namun kata kunci keberhasilan pertanian berkelanjutan adalah pola pikir SDM pertanian yang perlu digerakkan bersama terutama terkait transfer ilmu terkait pertanian berkelanjutan”, sebut Sujimin.

Muhammad Irvan Mahmud Asia yang merupakan Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Agraria & Sumber Daya Alam menjelaskan perlunya indikator dan evaluasi dalam menjalankan sistem pertanian berkelanjutan. “Kita harus mendorong suatu sistem pertanian berkelanjutan yang kongkrit dengan ukuran indikator yang jelas. Kita harus melihat sejauh mana praktek pertanian yang kita lakukan sudah mencerminkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan. Indikator pertanian berkelanjutan diantaranya adalah indikator ekonomi, sosial dan ekologi”, ujar Muhammad Irvan.

Recent Posts

Menperin: Diplomasi Ekonomi Jadi Kunci Perkuat Industri Nasional

MONITOR, Jakarta - Penguatan daya saing industri nasional terus menjadi prioritas pemerintah dalam menghadapi dinamika…

44 menit yang lalu

Akselerasi PTKI Menuju Kelas Dunia: Capaian Tahun 2025 dan Rencana Strategis 2026

MONITOR, Jakarta – Di tengah arus globalisasi pendidikan tinggi dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia,…

2 jam yang lalu

Bakamla Berangkatkan KN. Pulau Dana-323 Bawa 92,2 Ton ke Aceh

MONITOR, Batam - Lagi, Bakamla RI secara resmi melepas keberangkatan KN. Pulau Nipah-323 yang membawa…

3 jam yang lalu

Menag Salurkan Daging DAM Haji 2025 dan Bantuan untuk Pesantren di Aceh

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyerahkan bantuan Kementerian Agama kepada Pondok Pesantren Najmul…

11 jam yang lalu

Menag Serahkan Bantuan Rp37,95 Miliar bagi Penyintas Bencana di Aceh

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama terus menunjukkan konsistensinya dalam mendampingi penyintas banjir Sumatra Barat, Sumatra…

12 jam yang lalu

TNI dan Kemhan Sinergi Bangun Jembatan Gantung di Aceh

MONITOR, Jakarta – Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersinergi dengan Kementerian Pertahanan RI (Kemhan) terus memacu…

14 jam yang lalu