MONITOR, Jakarta – Dalam rangka mengembangkan ekosistem sapi perah berbasis koperasi, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Global Dairi Alami yang merupakan produsen susu dengan merk dagang MilkLife.
Penandatanganan nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo dan juga Chief Executive Officer (CEO) PT Global Dairi Alami Ihsan Mulia Putri dan dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Adapun kerja sama ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan dan pengembangan industri susu nasional, dan juga memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi para petani dan peternak sapi perah lokal.
Lingkup Kerja Sama
Sementra itu, dalam kerja sama ini, LPDB-KUMKM akan memberikan permodalan melalui dana bergulir melalui koperasi yang menjadi mitra dari PT Global Dairi Alami dan akan digunakan untuk mendukung dua aspek utama.
Pertama, dana bergulir yang disalurkan akan digunakan untuk mendukung pengadaan bibit sapi perah berkualitas tinggi yang akan disalurkan kepada koperasi peternak mitra. Hal ini akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak sapi perah lokal.
Kedua, untuk memperkut program Kredit Usaha Tebon Jagung, kerja sama ini juga akan memberikan kredit usaha kepada koperasi tani mitra untuk pengembangan pertanian jagung. Ini akan memberikan manfaat ganda dengan meningkatkan produksi bahan pakan ternak, serta menggerakkan ekonomi para petani jagung lokal.
“Kami percaya bahwa kolaborasi antara LPDB-KUMKM dan PT Global Dairi Alami akan menjadi langkah yang signifikan dalam memajukan industri susu nasional, memperbaiki kesejahteraan petani, dan meningkatkan kualitas produk-produk susu lokal,” kata Supomo.
Supomo berharap kerja sama ini akan menjadi contoh inspiratif bagi sektor lain dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di Indonesia melalui bahan hukum koperasi.
“Saat ini tengah banyak koperasi sektor riil yang berhasil menggerakan ekosistem dari hulu hilirnya saling terhubung dan menguntungkan. Dengan danya program kemitraan dari PT Global Dari Alami kami optimis peternak dan koperasi naik kelas dengan program kemitraan yang saling terintegrasi,” kata Supomo.
Sebab, lanjut Supomo saat ini pemerintah tengah mendorong hilirisasi sektor pangan yang memiliki nilai tambah ekonomi bagi pelaku usahanya, termasuk industri susu nasional yang saat ini masih melakukan impor bahan baku susu untuk memenuhi kebutuhan susu nasional di Indonesia.
“Seperti arahan Bapak Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, agar kedepan untuk fokus terhadap hilirisasi sektor pangan di Indonesia. Langkah ini menunjukkan upaya bersama pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta mendukung petani dan peternak lokal melalui koperasi,” kata Supomo.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, proyek kerja sama ini merupakan hal yang cukup bagus dilaksanakan, karena pihaknya punya instrumen pembiayaan dari LPDB-KUMKM.
“Kami tidak ragu untuk menyalurkan kepada koperasi yang terlibat dalam supply chain atau rantai pasok dari PT Global Dairi Alami ini, karena ada kepastian harga, kepastian pasar, jadi tidak mungkin bermasalah, dan kami juga punya Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster yang bisa dikembangkan lebih besar lagi,” ujar MenKopUKM Teten Masduki.
Sebagai informasi, PT Global Dairi Alami selaku produsen Milklife, merupakan peternakan terintegrasi dengan industri pengolahan susu terbesar kedua di Indonesia. PT Global Dairi Alami memiliki area seluas lebih dari 50 hektar di Subang, Jawa Barat. Fasilitas ini terdiri dari Dairy Farm, Milk Processing Plant, Feed Processing Plant, dan Biogas Plant.