PENDIDIKAN

UIN Bandung Dorong Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Haji melalui Sertifikasi Pembimbing

MONITOR, Bandung – Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia kembali selenggarakan Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah (SPMHU). Sertifikasi yang ke-27 ini berlangsung dari 14-18 Agustus 2023, dengan jumlah peserta 100 orang yang merupakan PNS Kabid dan Kasi Haji Kanwil Kemenag dan Kantor Kemenag kabupaten dan kota se-Indonesia.

“Sertifikasi Pembimbing Manasik Haji dan Umrah ini merupakan bukti sinergi antara UIN Bandung dengan Kementerian Agama, yang terus berupaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji,” Kata Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Rosihon Anwar, M.Ag, CHS., MCE di Hotel Shakti Jalan Soekarno Hatta Nomor 735, Cimencrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.

Sebagaimana dikatakan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati, Prof. Dr. H. Ahmad Sarbini, M.Ag., MMC., “Sertifikasi pembimbing manasik haji dan umrah khusus sekarang ini merupakan yang ketiga kalinya untuk FDK UIN Bandung. Pertama pesertanya para pejabat Kementerian Agama Pusat Direktorat PHU, kedua pesertanya wanita semua perwakilan berbagai ormas wanita, dan ketiga ini pesertanya kabid dan kasi PHU provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia,” jelasnya.

Pemerintah terus berusaha meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, di antara upayanya ialah terus mengupgrade kompetensi dan pengetahuan para pembimbing dari berbagai elemen. Dikatakan Direktur Bina Jamaah Haji, Arsyad Hidayat, Lc, MA, bahwa “Sertifikasi adalah sanad pembimbing manasik haji dan umrah untuk lebih meningkatkan kompetensi pembimbingan sehingga jamaah mampu menunaikan manasik haji dan umrah secara independen,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kakanwil Kemenag Jawa Barat, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si., menyatakan kendala angka kematian tinggi tahun dalam proses ibadah haji. “Dalam penyelenggaraan haji selalu ada kendala, namun itu muncul karena beberapa faktor. Di samping jumlah jamaah lansia yang banyak, penambahan kuota dadakan, juga kurang optimalnya peran berbagai pihak. Penyelenggaraan sertifikasi pembimbing haji dan umrah ini diharapkan bisa menjadi solusi atas berbagai kendala dalam penyelenggaraan haji,” pungkasnya.

Recent Posts

Pemerintah Belum Resmi Tetapkan Haji Jalur Laut, Tapi Peluang Terbuka

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pemerintah belum menetapkan agenda resmi untuk…

4 menit yang lalu

DPR Ungkap Kebijakan Jam Sekolah Lebih Pagi Harus Dibarengi Pendekatan Psikososial

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…

2 jam yang lalu

Kemenperin dan PT IMIP Buka Kelas Beasiswa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…

3 jam yang lalu

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Ketua PPIH Bersyukur Fase Pemulangan Lancar

MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…

4 jam yang lalu

Realisasi BOS Pesantren 2025 Capai Rp 196,8 Miliar

MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…

5 jam yang lalu

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

13 jam yang lalu