MONITOR, Klaten – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Klaten menggelar sosialisasi penempatan pedagang di bangunan utama Pasar Gedhe Klaten, Senin (26/06/2023). Sosialisasi ini digelar sebagai persiapan beroperasinya Pasar Gedhe Klaten.
Kepala DKUKMP Klaten, Anang Widjatmoko mengatakan, sosialisasi dimaksudkan untuk mengenalkan denah Pasar Gedhe Klaten sesuai jenis dagangan yang dijual. Hal tersebut bertujuan agar pedagang lebih memahami pembagian penempatan pedagang.
“Pembangunan Pasar Gedhe Klaten sudah disesuaikan penempatan pedagangnya. Sehingga menjadi lebih tertib, masyarakat juga lebih nyaman dan mudah saat berbelanja,” paparnya.
Dalam sosialisasi tersebut, Anang turut memaparkan denah pasar kepada pedagang sekaligus menerangkan lokasi masing-masing jenis dagangan. Pasar Gedhe Klaten dibagi dalam empat zona berdasarkan jenis dagangan.
Secara keseluruhan, bangunan baru Pasar Gedhe Klaten dapat menampung 360 unit kios, 16 unit lapak kuliner, 494 los pedagang, dan 209 unit los pedagang oprokan. Sementara untuk tempat parkir roda dua di lantai tiga mampu menampung 300 unit sepeda motor, dan masih terdapat lahan parkir kendaraan roda empat di sekeliling gedung.
“Untuk pembagiannya, berdasarkan database pedagang lama Pasar Gedhe Klaten sebelum renovasi. Masing-masing pedagang telah memiliki surat izin berdagang yang akan digunakan sebagai acuan saat pendataan ulang nanti,” ungkapnya.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten Sri Mulyani menargetkan Pasar Gedhe Klaten dapat beroperasi penuh pada Agustus mendatang. Sehingga diharapkan seluruh pedagang yang telah memiliki surat izin berdagang untuk segera menyelesaikan seluruh adminitrasi dan segera menempati Pasar Gedhe Klaten sesuai dengan jenis dagangannya.
“Pemerintah sudah memfasilitasi pembangunan Pasar Gedhe Klaten, sekarang yang dibutuhkan adalah kerja sama dari pedagang untuk segera menyelesaikan adminitrasi dan segera menempati pasar,” kata Bupati.
Lebih lanjut, Bupati juga meminta seluruh pedagang turut merasa memiliki atas Pasar Gedhe Klaten. Sehingga ikut menjaga pasar, baik kebersihan, keamanan, dan kenyamanan pasar.
“Ramai tidaknya pasar, laris tidaknya dagangan, tergantung pedagang sendiri. Sehingga saya minta turut merasa memiliki pasar itu sendiri,” paparnya.