MONITOR, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia (SDM) kesejahteraan sosial (kesos), Majelis Pemberdayaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah meluncurkan program sertifikasi bagi pekerja sosial Muhammadiyah (PSM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku SDM Kesos sebagai salah satu strategi memodernisasi manajemen dan organisasi Aumsos Muhammadiyah menuju Aumsos yang professional, inklusif dan mandiri.
Kesimpulan ini mengemuka dalam sosialisasi pendaftaran Program Sertifikasi 1000 SDM Kesejahteraan Sosial Muhammadiyah kemarin (14/6/2023). Kegiatan ini melibatkan sebanyak 260 peserta yang terdiri dari pengurus MPKS Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia, pimpinan daerah Muhammadiyah seluruh Indonesia dan para pengurus dan pengasuh Aumsos Muhammadiyah se-Indonesia. Pertemuan yang dilakukan secara daring tersebut berlangsung selama dua jam yang dipimpin oleh Ketua Divisi SDM, MPKS PP Muhammadiyah, Ridwan Furqani.
Menurut Mariman Darto, Ketua MPKS PP Muhammadiyah Program Sertifikasi 1000 SDM Kesos Muhammadiyah merupakan program prioritas PP Muhammadiyah. Program ini merupakan respon terhadap terbatas dan rendahnya kualitas SDM Kesos di Aumsos Muhammadiyah.
“Saya menilai wajar jika Aumsos Muhammadiyah merupakan amal usaha yang paling tidak berkembang. Salah satu kelemahannya adalah sangat terbatas dan rendahnya kualitas SDM Kesos Muhammadiyah. Padahal, latar sejarah berdirinya Muhammadiyah dimulai dari besarnya perhatian Muhammadiyah terhadap masalah anak-anak terlantar, fakir miskiin, anak yatim piyatu dan lain sebagainya”, tegas Mariman bersemangat.
Lebih lanjut Mariman juga mengatakan empat tujuan dari sertifikasi. Keempat tujuan sertifikasi, menurut Mariman adalah : Pertama, melindungi masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesejahteraan social yang berkualitas dan terstandar; Kedua, meningkatkan tanggung jawab professional SDM Kesos; Ketiga, memberikan kepastian hukum dalam praktik pelayanan bagi SDM Kesos terutama untuk meminimalisir terjadinya malpraktik; dan keempat, memberikan pengakuan atas kualifikasi dan kompetensi SDM Kesos.
Dalam kesempatan ini, anggota Dewan Pakar, Badrun Susantyo juga turut menyampaikan paparannya sekaligus memandu bagaimana cara pendaftaran terhadap Program Sertifikasi 1000 SDM Kesos Muhammadiyah.
“Bapak ibu tidak perlu khawatir. Pendaftarannya simple. Mudah. Bapak ibu tinggal mengikuti alur. Yang penting bapak ibu memiliki dua persyaratan utama, semuanya beres. Ap itu? Siapkan KTP dan Ijazah. Selanjutnya ikuti saya”, kata Badrun yang juga peneliti BRIN ini.
Antusiasme peserta tampak tergambar dari berbagai pertanyaan yang muncul baik dari chat room maupun yang disampaikan secara langsung. Salah satu peserta dari LKSA Weleri mengatakan bahwa kegiatan ini seharusnya jauh-jauh hari. Kami berharap program konkrit seperti ini perlu dilakukan karena sangat dibutuhkan oleh pengurus panti, khususnya pengasuh panti.
“Kegiatan sertifikasi ini sangat penting bagi pengurus panti, terutama pengasuh anak-anak di panti. Pengetahuan, skill dan perilaku standar yang dimiliki seorang pengasuh sangat menentukan masa depan anak-anak”, tegas Agus dari sebuah LKSA Weleri.
Delapan Permasalah penting Aumsos
Mariman Darto, Ketua MPKS PP Muhammadiyah, mengemukakan beberapa permasalahan utama yang dihadapi dalam amal usaha sosial pelayanan sosial. Diantaranya, dari 615 aumsos yang ada, hanya 201 yang telah terakreditasi, sementara 411 aumsos masih belum terakreditasi.
Selain itu, SDM kesos belum tersertifikasi secara profesional, tata kelola belum baik dengan prinsip transparansi, keterbukaan, akuntabilitas, dan partisipatif, serta belum terstandarnya pelayanan di aumsos dalam hal kemandirian, kepemimpinan, kesejahteraan profesi, dan basis data yang akurat.
Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, MPKS PP Muhammadiyah telah menetapkan program prioritas untuk melakukan sertifikasi bagi minimal 1.000 pekerja sosial Muhammadiyah, tenaga kesejahteraan sosial, dan relawan sosial. Hal ini bertujuan agar aumsos Muhammadiyah memiliki standar yang terukur, dan SDM yang sudah tersertifikasi dapat membangun kapasitas melalui pengembangan kepribadian serta tata kelola yang baik.
Rapat koordinasi ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan berbagi pengalaman antara peserta yang hadir, yang dilakukan secara virtual dari masing-masing tempatnya.
Dengan adanya komitmen yang kuat dari MPKS PP Muhammadiyah untuk meningkatkan profesionalitas SDM kesos melalui program sertifikasi, diharapkan pelayanan aumsos Muhammadiyah akan semakin terstandar, menjadikan mereka sebagai lembaga yang mampu memberikan pelayanan sosial yang berkualitas dan berkeadilan.