Categories: HUKUM

Ungkap Penipuan Penerimaan Anggota Polri, ISESS: Kinerja Polres Karawang Patut Diapresiasi

MONITOR, Jakarta – Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto mengungkapkan, kinerja Polres Karawang dalam mengungkap kasus penipuan penerimaan atau rekrutmen Anggota Polri patut diapresiasi.

Seperti diketahui, Polres Karawang telah menangkap dan menetapkan DLS sebagai tersangka kasus penipuan penerimaan Bintara Polri.

“Penangkapan tersangka itu memang sudah hal yang semestinya dilakukan personel kepolisian. Menjadi layak diapresiasi, polisi harus aktif membongkar sindikat penipuan seleksi rekrutmen Polri,” ungkapnya kepada wartawan, Jakarta, Senin (22/5/2023).

Kendati demikian, Bambang menyampaikan, Polri tidak hanya sebatas menetapkan DLS sebagai tersangka. Menurut Bambang, Polri juga harus mengusut jika ada kemungkinan melibatkan oknum-oknum di internal dan kemungkinan ada korban-korban lain sebelumnya.

“Yang lebih penting adalah pengawasan dan transparansi dalam setiap tahapan seleksi untuk meminimalisir kecurangan-kecurangan,” ujarnya.

Bambang mengatakan, pengungkapan kasus tersebut akan berimbas baik atau positif jika polisi membongkarnya hingga tuntas sampai ke akar-akarnya.

“Kerugian Rp1,6 M akibat penipuan itu bukan sedikit, akan lebih berefek (positif) bila aliran Rp1,6 M itu juga diusut,” katanya.

Untuk itu, Bambang menyarankan, jika Asisten SDM Kapolri Irjen Pol Dedi Prasetyo memang serius dalam kasus seperti ini, maka yang bersangkutan melakukan sidak dan menganulir calon siswa Bintara Polri yang tidak memenuhi kriteria tetapi bisa lolos masuk.

“Yang kasat mata misalnya, casis yang tidak memenuhi syarat tinggi badan, atau tak memenuhi nilai tes di daerah-daerah,” ungkapnya.

Bambang menuturkan, membangun kembali citra Polri yang sempat terpuruk sejak kasus Ferdi Sambo dan Teddy Minahasa membutuhkan kinerja dan konsistensi.

“Polisi bekerja baik itu sudah seharusnya, untuk melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Tapi kalau tidak baik, resikonya memang akan dihujat, karena dianggap tidak bisa melayani pembayar pajak yang menggaji mereka. Makanya menjadi polisi itu berat dan tidak bisa main-main sejak awal karena resiko yang dipertaruhkan adalah citra institusi,” ujarnya.

Di samping itu, Bambang menambahkan, kinerja cepat dalam membongkar kasus penipuan yang dilakukan Polres Karawang itu bisa menjadi contoh bagi polisi di wilayah lain.

“Respon cepat itu memang sudah seharusnya dilakukan oleh semua aparat kepolisian dalam menindaklanjuti laporan,” katanya.

Recent Posts

Sehari Jelang Penutupan, 208.514 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji

MONITOR, Jakarta - Tahap II Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) menyisakan satu hari. Proses…

19 menit yang lalu

Kemenperin Miliki Fasilitas Produksi Obat Bahan Alam

MONITOR, Jakarta - Industri obat bahan alam (OBA) Indonesia masih mencatatkan kinerja yang baik di…

54 menit yang lalu

Susun Regulasi, Kemenag siapkan Ma’had Aly menjadi Pusat Keilmuan

MONITOR, Depok - Kementerian Agama (Kemenag) RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus memacu percepatan…

4 jam yang lalu

Indonesia dan Arab Saudi Tingkatkan Kerja Sama di Industri Petrokimia dan Hilirisasi Mineral

MONITOR, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di…

8 jam yang lalu

Nelayan Keluhkan Sulit Cari Ikan Akibat Pagar Laut, DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespons keluhan para nelayan akibat…

13 jam yang lalu

Kementerian UMKM Gelar FKP Guna Sempurnakan Mekanisme Pelayanan Publik

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP)…

15 jam yang lalu