MONITOR, Pandeglang – Sejumlah aktivis mahasiswa dan Pemuda di Pandeglang Banten menggelar aksi dukungan terhadap ketua KPK Firli Bahuri dan jajarannya untuk mengusut tuntas kasus korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Rafael Alun. Aksi tersebut dilakukan di Alun-alun Pandeglang, Banten, Minggu (15/5/2023).
Kelompok aktivis yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda Peduli Pajak (AP3) tersebut memuji sepak terjang KPK dibawah komando Firli Bahuri dalam mengusut tuntas kasus Rafael Alun Trisambodo termasuk yang terbaru memeriksa Direktur Rumah Sakit Mayapada, Grace Taher.
Koordinator Aksi Rouf Ansyori mengatakan kejahatan mafia pajak yang dilakukan RAT dan jaringannya sangat membuat masyarakat kecewa dan marah. Sebab, pemerintah dengan sejumlah aturannya meminta masyarakat taat pajak ternyata dibalik semua itu oknum pegawai pajak malah melakukan kejahatan atau korupsi demi keuntungan pribadi dan kelompoknya.
“Pertama kami mendukung upaya yang dilakukan KPK, menurut Kami KPK di bawah pimpinan Pak Firli Bahuri patut diacungi jempol. Keberanian KPK dalam menutaskan perkara pajak yang melibatkan Rafael Alun patut didukung oleh semua pihak. Sebab, Kami yakin jaringan mafia pajak Rafael Alun bukan orang sembarangan,” kata Rouf Ansyori kepada media di Pandeglang, Minggu 14/5/2023.
Kedua lanjut Rouf, kerja-kerja pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK dibawah kepemimpinan Firli Bahuri selama ini cukup bagus. Berbagai kasus mega korupsi dan beberapa tersangka telah ditangkap dan jebloskan ke penjara, salah satunya kasus yang cukup mencengangkan yaitu kejahatan pajak yang dilakukan tersangka Rafael Alun.
“KPK era sekarang tidak banyak pencitraan, buktinya kerjaan pemberantasan korupsi banyak yang tuntas dan tidak tebang pilih. Ini sebuah kemajuan besar dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Untuk itu disini kami juga mengingatkan semua pihak agar jangan sampai KPK dilemahkan ditarik-tarik pada urusan politik,” Imbuh Rouf.
Seperti diketahui, pada jumat 12/5/2021 kemarin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap anak dari konglomerat Dato Sri Tahir, yakni Grace Dewi Riady atau Grace Tahir, Grace diduga terlibat transaksi properti dengan tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU), Rafael Alun Trisambodo.