INDUSTRI

Kemenperin Hadirkan IFCA untuk Pelaku Industri Fesyen dan Kriya

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian turut berperan aktif memacu pengembangan industri kreatif, terutama di subsektor kriya dan fesyen. Upaya ini misalnya dilaksanakan melalui Bali Creative Industry Center (BCIC).

“BCIC merupakan wadah yang telah didirikan sejak tahun 2015 bagi para pelaku industri kreatif kriya dan fesyen untuk mengembangkan usaha dalam konteks meet-share-collaborate. Di sini, para pelaku bisa bertemu, berbagi pengalaman dan ide kreatif sehingga pada akhirnya bisa berkolaborasi untuk menciptakan karya bersama,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita di Jakarta.

Pada tahun ini, BCIC akan menyelenggarakan dua kegiatan utamanya, yaitu Inkubator Bisnis Kreatif serta Kompetisi Kriya & Fesyen lingkup nasional melalui kegiatan Indonesia Fashion and Craft Awards (IFCA).

“Kegiatan Inkubator Bisnis Kreatif dilaksanakan melalui metode klasikal dan pendampingan yang bertujuan untuk menumbuh kembangkan wirausaha muda kreatif di bidang Fesyen dan Kriya yang dapat naik kelas,” jelas Reni.

Rangkaian program coaching Inkubator Bisnis tahun ini merupakan lanjutan program serupa tahun 2022. Melalui program ini, para peserta akan mendapatkan pendampingan dengan target peningkatan omzet sebesar 100-300 persen.

“Rangkaian Kegiatan Inkubator Bisnis Kreatif BCIC sesi klasikal pada tahun ini akan dimulai pada bulan Juni 2023, dan disertai masa sosialisasi dan pendaftaran selama dua bulan. Selanjutnya, sesi klasikal akan dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2023,” ungkap Reni.

Program tersebut akan dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) dengan target peserta 60 orang. Di akhir sesi para peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan business pitching di depan para calon investor.

Menurut Reni, secara umum program coaching CBI telah berhasil membantu para alumninya dalam mengatasi permasalahan dan mengembangkan bisnis, seperti meningkatkan kapasitas produksinya, meningkatkan omzet, bahkan bisa naik kelas dari skala mikro ke kecil atau dari skala kecil ke skala menengah.

“Selain itu beberapa alumni juga berhasil mencetak prestasi dalam event penghargaan, berpartisipasi pada pameran internasional dan mendapatkan pendanaan dari investor,” imbuhnya.

Recent Posts

ISSEI 2025, Kemenperin Dukung Transformasi Industri Baja Menuju Indonesia Emas 2045

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi industri baja nasional melalui partisipasi…

28 menit yang lalu

Wamen Helvi Sebut Akses Pembiayaan UMKM Jadi Tantangan Tersendiri

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut salah…

2 jam yang lalu

Kabid PHU Kemenag Banten Ingatkan Jemaah Hindari Percekcokan Selama Berhaji

MONITOR, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten secara resmi melepas jemaah haji asal…

4 jam yang lalu

Layanan Qur’an Kemenag Tembus 55.873.751 Pengguna, LPMQ Segera Rilis Chat Qur’ani Berbasis AI

MONITOR, Jakarta -  Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat sejak diluncurkan pada…

10 jam yang lalu

Fahri Hamzah Bertemu Presiden IsDB Group Bahas Kolaborasi Pembiayaan Perumahan

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan (Wamen) dan Kawasan Permukiman (PKP) RI sekaligus Wakil Ketua…

12 jam yang lalu

Akademisi Kritik Asas Dominus Litis RKUHAP: Pembuat Kebijakan Harus Hati-hati

MONITOR, Jakarta - Civitas Akademika UIN Jakarta dalam diskusi bertajuk "Menyoal Sentralisasi Kewenangan Penegakan Hukum…

15 jam yang lalu