BERITA

Kehadiran Timnas Isreal Ditolak, Cak Nanto Usul Cari Jalan Tengah

MONITOR, Jakarta – Kehadiran Tim nasional Israel di ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia awal Mei mendatang menuai penolakan dari berbagai pihak, mulai beberapa partai politik, organisasi kemasyarakatan dan elemen lainnya.

Merespons hal itu, tokoh muda Muhammadiyah Sunanto berpandangan, ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah harus dijawab dengan penyelenggaraan yang sukses dan berdampak penting bagi negara. Ia tidak ingin, gelombang penolakan itu muncul hanya karena faktor sentimen agama atau bahkan mengarah ke ras.

“Indonesia jadi tuan rumah U-20 itu bukan perkara sehari dua hari, kewajibkan mensukseskan dan membanggakan bangsa Indonesia adalah niscaya harus dikerjakan,” demikian kata pria yang karib disapa Cak Nanto ini.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini mengusulkan, timnas Israel tetap bisa jadi peserta dengan syarat tidak boleh mengibarkan negara Israel. Teknisnya, bendera FIFA yang dikibarkan mewakili Israel.

Menurutnya, hal itu juga memberi pesan bahwa Israel harus bersama Indonesia menerima kemerdekaan dan kedaulatan sebagai negara bangsa. Apalagi, Israel sudah beberapa kali hadir di Indonesia menjadi peserta beberapa pertemuan internasional.

“Politik luar negeri mengecam terus menerus tidak berujung solusi kemerdekaan Palestina harus diubah. Perlu ada strategi polugri yang berbeda dari biasanya yang sudah puluhan tahun dilakukan. Yang penting jelas sesuai UUD 1945 Indonesia anti terhadap penjajahan dalam bentuk apapun,” jelas Cak Nanto.

Selain itu, Cak Nanto mengajak masyarakat untuk terlibat aktif mensukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-20, seperti even Asian Games, even pertandingan badminton level tertinggi dan even lainnya.

Kata Cak Nanto, jangan sampai kontra atau penolakan timnas Israel faktornya hanya karena muatan politik jangka pendek. Apalagi, kepesertaan Israel di Piala Dunia U 20 tidak tiba-tiba dan dari proses penyaringannya berjalan jauh-jauh hari.

“Saya sangat yakin Indonesia bisa jadi model bagi negara lain menempatkan diri sebagai pihak yang paling keukeuh memperjuangan kemerdekaan Palestina. Caranya tentu politik jalan tengah,” pungkasnya.

Recent Posts

Lanud SMH Kirim 14 Ton Bantuan untuk Warga Aceh dan Sumatera

MONITOR, Jakarta - Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang bersama Forkopimda Kota Palembang mengirimkan sebanyak…

1 jam yang lalu

Market Day Kewirausahaan, Cara Prodi HKI UID dorong Mahasiswa Kreatif, Inovatif dan Mandiri

MONITOR, Depok - Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah Universitas Islam Depok (UID)…

3 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Rp50 Miliar untuk Pemulihan Keagamaan dan Pendidikan Terdampak Banjir

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperkuat langkah penanganan bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan…

7 jam yang lalu

TNI Bangun Jembatan Gantung 80 Meter untuk Warga Sukabumi

MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Logistik (Kabalog) TNI Mayjen TNI Lin Nofrianto meninjau langsung progres…

8 jam yang lalu

Kemenperin Inisiasi Pertemuan Bisnis Perluas Akses Industri Halal RI ke Jepang

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian bersama KBRI Jepang memfasilitasi pertemuan antara perusahaan industri halal tanah…

9 jam yang lalu

Reyhan Ahmad, Hafiz Indonesia Juara 2 MHQ Disabilitas Netra Internasional 2025 Cabang Hafalan 20 Juz

MONITOR, Tangerang - Hafiz asal Indonesia, Reyhan Ahmad Maulana, meraih Juara 2 cabang Hafalan 20…

12 jam yang lalu