Jumat, 29 Maret, 2024

Bikin Pelatihan Vokasi, Kemenperin Libatkan Pemda dan Pelaku Industri

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perindustrian proaktif menggandeng sejumlah pihak terkait dalam upaya mengembangkan pelatihan vokasi dalam rangka melahirkan sumber daya manusia (SDM) industri kompeten sesuai kebutuhan dunia kerja.

Upaya ini antara lain direalisasikan melalui kerja sama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat serta Kadin Jawa Barat.

“Pembangunan SDM industri sebagai pilar penting di samping investasi dan penguasaan teknologi. Oleh karena itu, kami akan terus menjalin kerja sama dengan seluruh stakeholder untuk menciptakan SDM industri yang kompeten dan berdaya saing global,” kata Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta, Jumat (30/12).

Arus mengemukakan, pihaknya bersama Disperindag dan Kadin Jawa Barat sepakat untuk melaksanakan program pelatihan pelatih tempat kerja di industri dan coaching clinic super tax deduction terkait vokasi.

- Advertisement -

“Program-program ini kita fasilitasi agar industri semakin bersemangat dalam menjalankan kegiatan vokasi yang berkualitas,” terangnya.

Pelatihan tersebut bertujuan mencetak pelatih tempat kerja yang bersertifikasi untuk membimbing siswa dan mahasiswa praktik kerja industri.

“Jadi, nantinya tidak ada lagi kasus ‘kopi to kopi’, yaitu siswa disuruh mem-fotocopy dan membuat kopi,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri BPSDMI Kemenperin, Restu Yuni Widayati.

Menurutnya, pelatihan pelatih tempat kerja atau training for trainers bagi industri adalah program BPSDMI Kemenperin yang bertujuan agar industri memiliki pelatih yang kompeten untuk melatih SDM di perusahaan tersebut, termasuk siswa dan mahasiswa program magang. Sehingga, peserta magang bisa memperoleh ilmu dan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Program vokasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas industri dan mengurangi re-training cost sehingga industri bisa ekspansi dan menyerap lebih banyak tenaga kerja,” lanjut Restu.

Sementara itu, coaching clinic untuk super tax deduction adalah program pelatihan dan konsultasi bagi industri agar bisa menerapkan super tax deduction. Fasiitas super tax deduction merupakan program insentif pengurangan pajak dari pemerintah bagi industri yang mendukung program vokasi industri, seperti pemagangan hingga penyerapan lulusan.

Kerja sama yang akan berlangsung selama tiga tahun tersebut diapresiasi oleh Kepala Disperindag Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan. Menurutnya, kerja sama tersebut sesuai dengan visi Jawa Barat yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat tahun 2018-2023, yaitu Mewujudkan Jawa Barat Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.

“Untuk mewujudkan Visi tersebut, salah satunya melalui program-program kegiatan yang mendukung pertumbuhan perindustrian di Jawa Barat yang memerlukan dukungan serta kolaborasi dengan para pemangku kepentingan,” tutur Sofyan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER