Senin, 6 Mei, 2024

Saat Nataru Produksi Beras Terbesar Nasional, Jatim 5,59 Juta Ton Siap Pasok Wilayah Lain

MONITOR, Surabaya – Provinsi Jawa Timur sebagai sentra produksi beras terbesar nasional siap memasok kebutuhan beras nasional dan provinsi lain. Sesuai data KSA BPS, produksi beras tahun 2022 sebesar 9,68 Juta Ton GKG atau setara 5,59 Juta Ton Beras. Berdasarkan Neraca Kumulatif Ketersediaan Beras Tahun 2022, jumlah stok beras mencukupi untuk kebutuhan Jawa Timur bahkan siap memasok wilayah lainnya.

Menjelang Nataru, luas panen padi di bulan Nov – Des 2022 diperkirakan mencapai 171,46 ribu Ha dengan prakiraan produksi sebesar 980,8 ribu ton GKG atau setara dengan 637 ribu ton beras. Kebutuhan konsumsi masyarakat Jatim bulan Nov-Des diperkirakan sebesar 514 ribu ton, sehingga masih ada stok yang digunakan untuk mencukupi perdagangan antar wilayah. Penggilingan Jawa Timur pada awal Desember lalu juga menyatakan siap memasok beras ke Bulog sebanyak 42,1 ribu ton.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi JawaTimur Hadi Sulistyo menjelaskan untuk Natal dan Tahun Baru ini, kami juga melakukan pemantauan harga-harga sembako di pasar, memperlancar distribusi dari sentra produksi ke pasar serta mendukung upaya upaya stabilitasi harga. Kami juga menghimbau dan mengawal penggilingan-penggilingan padi yang tergabung dalam Kostraling untuk ikut serta dalam operasi pasar di wilayah-wilayah bersama Pemda dan Dinas Terkait serta mensupport kebutuhan di pasar.

Lebih lanjut Hadi menjelaskan pada tahun 2023 prakiraan luas panen akan terus meningkat dari bulan Januari sampai dengan April dan prakiraan puncak panen di akhir bulan Maret hingga awal bulan April. “ Prakirakan mencapai 775 ribu Hektar dengan produksi padi sebesar 4,3 juta ton GKG atau setara beras 2,75 juta ton beras (periode Jan – April 2023) “ terangnya.

- Advertisement -

“ Pada musim panen raya tersebut Jawa Timur siap untuk mengisi stok beras baik untuk pasar maupun untuk cadangan pangan. Berbagai upaya peningkatan produksi pun telah dilakukan. “ tambah Hadi

Untuk menghadapi panen raya mendatang telah dilakukan persiapan dan antisipasi untuk mengoptimalkan penggunaan mekanisasi dalam penanganan panen seperti penggunaan combine harvester, menyiapkan dryer di saat musim hujan, serta mengoptimalkan kinerja Kostraling, mendorong serapan Bulog dan memastikan harga memadai untuk petani dengan menggandeng beberapa offtaker di Jawa Timur.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, mengungkapkan bahwa interfensi ini sesuai dengan arahan bapak Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam rangka penyediaan bahan pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

“Ini bertujuan mendekatkan beras produksi petani langsung ke konsumen, karena memang kenaikan harga beras saat ini diakibatkan rantai distribusi yang terlalu panjang, dengan ini diharapkan masyarakat bisa terbantu dan petani tetap bisa menikmati harga gabahnya” ungkap Suwandi

Beras tersedia cukup dan berlebih, bahkan data KSA BPS memperkirakan panen raya dimulai Februari 2022 seluas 1,4 juta hektar dengan produksi beras 4,3 juta ton melebihi kebutuhan konsumsi sebulan 2,5 juta ton beras, berarti waktunya mulai serap gabah beras petani,”pungkasnya

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER