PERTANIAN

Biaya Produksi Naik, Petani Milenial: Harga Beras Sudah Layak

MONITOR, Jakarta – Polemik harga beras di Indonesia telah menjadi isu yang cukup hangat dibicarakan. Laporan Bank Dunia dalam ‘Indonesia Economic Prospect (IEP) December 2022’ menyebutkan “Harga eceran beras Indonesia secara konsisten adalah yang tertinggi di ASEAN selama (satu) dekade terakhir.

Merespon tentang laporan Bank Dunia tersebut, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, meminta data tersebut untuk dicermati lebih lanjut, termasuk kapan data tersebut diambil. Syahrul mengungkapkan di Indonesia, pada bulan November sampai dengan Desember, mayoritas petani sedang menanam padi. Karena bukan masa panen maka harga beras akan cenderung naik.

Mengutip data pada laman globalproductprices.com, berdasarkan 92 negara yang termasuk dalam database, rata-rata harga beras adalah 1,82 USD. Melihat data terbaru, harga terendah adalah 0,63 USD (Paraguay) dan harga tertinggi adalah 4,76 USD (Panama). Sedangkan Indonesia berada di peringkat 87 atau enam terbawah dengan harga 0,77 USD.

Duta Petani Milenial, Abdul Rahman, di Jeneponto, Sulawesi Selatan menceritakan kondisi petani saat ini kepada Pangannews (20/12) “Kondisi petani sebenarnya memprihatinkan. Beberapa bulan yang lalu pada saat panen, harga gabah turun. Semua petani berteriak minta dinaikkan. Apalagi saat ini harga untuk sarana pertanian pada naik semua.”

Berdasarkan data BPS, harga gabah kering panen di tingkat petani pada bulan November dibandingkan Oktober 2022 sebesar Rp5.397/kg naik 0,81%, harga gabah kering giling Rp5.785/kg turun sebesar 1,79% dan harga gabah kualitas Rp 5.021/kg atau naik 3,62%.

Sebagai perbandingan, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) memberikan gambaran harga beras kualitas super di DKI Jakarta per hari ini, 20 Desember 2022 adalah Rp14.750/kg naik 1,37% dari harga 23 November 2022 sebesar Rp14.550/kg. Harga beras kualitas super tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp20.900/kg. Sebaliknya, harga beras kualitas super terendah berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat Rp10.850/kg.

Abdul Rahman menambahkan, “Sebenarnya kami para petani selalu berharap, dengan meningkatnya harga kebutuhan petani, maka sebaiknya harga gabah juga dinaikkan. Karena, dengan naiknya harga gabah dapat meningkatkan margin pendapatan petani, yang mana akan berpengaruh dengan kesejahteraan petani Indonesia.”

Pernyataan Abdul Rahman ini mengapresiasi upaya Kementrian Pertanian yang selama ini telah berusaha menjaga kestabilan harga gabah/beras dan ketersediaan stok beras di masyarakat. Harga beras di Indonesia masih relatif terjangkau bagi kebanyakan masyarakat, terutama berkat adanya program subsidi harga beras oleh pemerintah.

Recent Posts

YPSSI Berikan Santunan Rp20.000.000 Kepada Mitra Pengemudi Maxim di Jakarta

MONITOR, Jakarta - Seorang mitra pengemudi Maxim berinisial S di Jakarta menerima santunan dari Yayasan…

1 jam yang lalu

Puan Tegaskan Tak Boleh Ada Toleransi Sedikitpun untuk Kekerasan Seksual di Kampus

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan tidak boleh ada toleransi bagi praktik…

5 jam yang lalu

Tarif Listrik Melonjak Pasca Kebijakan Potongan, DPR Pertanyakan Transparansi Subsidi

MONITOR, Jakarta - Belakangan ramai keluhan dari masyarakat yang mengaku tagihan listrik bulan ini melonjak…

6 jam yang lalu

Di Forum Parlemen Dunia, Wakil Ketua BKSAP Dorong Optimalisasi Peran Perempuan pada Proses Perdamaian

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yusiana…

8 jam yang lalu

Timnas RI U-17 Lolos ke Piala Dunia, Puan: Garuda Muda Harapan dan Kebanggaan Seluruh Rakyat Indonesia

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan kebanggaannya atas prestasi Timnas Sepak Bola…

9 jam yang lalu

Diapresiasi, Dukungan DPR untuk Isu Krisis Kemanusiaan Myanmar di Forum Global

MONITOR, Jakarta - Inisiasi DPR RI melalui Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) terkait isu krisis…

9 jam yang lalu