INDUSTRI

Industri Mamin Bakal Diperluas ke Kawasan Timur Tengah

MONITOR, Jakarta – Kementerian Perdagangan terus berupaya memperluas pangsa pasar produk makanan dan minuman (mamin) di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara. Salah satunya dengan berpartisipasi pada pameran dagang berskala global Food Africa ke-7 yang diselenggarakan pada 5-8 Desember 2022 di Egypt International Exhibitions Center, Kairo, Mesir.

Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) bekerja sama dengan KBRI Kairo memfasilitasi sembilan pelaku usaha Indonesia untuk memamerkan dan mempromosikan produk-produknya kepada calon buyer potensial di negara akreditasi.

Paviliun Indonesia yang mengusung tema Merah-Putih menampilkan produk rempah dan bumbu masakan, kopi, makanan olahan, minuman kemasan, serta olahan kelapa sawit.

Paviliun Indonesia juga dikunjungi oleh Menteri Perdagangan dan Perindustrian Republik Mesir Ahmed Samir, Menteri Perdagangan Dalam Negeri Republik Mesir Ali Moselhi, Menteri Pariwisata dan Produk Antik Republik Mesir Ahmed Issa, serta Ketua Egyptian-Indonesian Business Council (EIBC) Sherif el Gabali.

“Mesir adalah mitra dagang yang penting bagi Indonesia. Total perdagangan Indonesia-Mesir tahun 2021 tercatat USD 1,86 miliar atau tumbuh 57,6 persen meski di tengah pandemi Covid-19. Partisipasi Indonesia pada Food Africa 2022 bukan sekedar membuka akses pasar ekspor bagi pelaku bisnis, tapi sekaligus sebagai upaya memperkuat hubungan dagang kedua negara,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Direktur Jenderal PEN Didi Sumedi menyampaikan, partisipasi Indonesia pada Food Africa 2022 merupakan komitmen nyata Kemendag untuk mengekspansi pangsa pasar ekspor ke negara-negara nontradisional. Selain itu, penyelenggaraan Food Africa 2022 bertujuan memenuhi kebutuhan produk mamin di pasar setempat yang terus melonjak.

“Beberapa faktor pemicu lonjakan tersebut antara lain demografi yang semakin padat dengan pertambahan populasi 2,3 persen─2,5 persen per tahun; peningkatan pendapatan penduduk yang sekitar 30 persennya dibelanjakan untuk kebutuhan makanan; serta pesatnya penambahan pusat-pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran termasuk kedai cepat saji,” ujar Didi.

Recent Posts

DPR Sebut Pengibaran Bendera One Piece Tak Etis, Ajak Masyarakat Kibarkan Merah Putih

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menanggapi fenomena viral pengibaran bendera…

31 menit yang lalu

Silatnas FKUB, Menaa: Agama Harus Jadi Pemersatu, Bukan Pemecah

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak seluruh elemen bangsa untuk menempatkan agama sebagai…

49 menit yang lalu

Sikap Tegas DPR soal Hak Cipta Dinilai Wujud Perlindungan bagi UMKM

MONITOR, Jakarta - Dewan Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Taufan…

2 jam yang lalu

DPR Siap Fasilitasi Pegiat Pertanian Organik Demi Wujudkan Asta Cita

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman menyatakan pihaknya siap…

3 jam yang lalu

FGD C-Day IPB 2025, Prof Rokhmin: Blue Economy Solusi Konkret

MONITOR, Jakarta - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University menjadi titik tolak semangat bahari…

4 jam yang lalu

12 Persen Gaji Warga Habis Buat Biaya Angkot, DPR Dorong Desain Ulang Sistem

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berpandangan tingginya…

4 jam yang lalu