MEGAPOLITAN

Cerita Anak Miskin di Depok, Sempat Putus Sekolah hingga Jadi Yatim

MONITOR, Depok – Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Kota Depok, Roy Pangharapan mengapresiasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok yang cepat tanggap merespons aduan adanya seorang anak bernama Nabila yang terpaksa putus sekolah lantaran keterbatasan ekonomi.

Untuk diketahui, Nabila merupakan anak kedua dari pasangan Suratman Ricardo (47) dan Siti Rosmawati (45). Mereka merupakan keluarga ekonomi rendah. Pada Rabu, 2 November 2022, Suratman meninggal dunia lantaran sakit.

Almarhum Suratman yang berprofesi sebagai supir angkutan kota tersebut meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak, yakni Alief Rhamadan (14), Nabila Azara (12) dan Alfi Pradana (6).

“Nabila putus sekolah sejak dua tahun lalu saat kelas 4 SD. Kakaknya (Alief), memiliki keterbatasan mental, itu putus sekolahnya sejak kelas 2 SD,” kata Roy Pangharapan, dikonfirmasi MONITOR, Senin (28/11/2022).

Roy menyebut, informasi kondisi Nabila diperoleh berawal dari pendampingan yang ia (DKR) lakukan terhadap sang ayah atau Suratman yang sakit kronis. Karena penyakit tersebut, Suratman pun menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kota Depok.

“Berawal dari keluarga pasien yang datang ke DKR untuk minta bantuan. Saat itu kondisi pasien parah, tidak punya biaya untuk berobat. Alhamdulillah, bisa kami urus berobat gratis di RSUD kota Depok,” jelas Roy.

“Tapi, karena sakitnya sudah parah, pasien (Suratman) akhirnya meninggal dunia. Dari situ kami mengetahui tentang kondisi Nabila dan keluarganya,” sambungnya.

Setelah mengetahui kondisi Nabila yang masih ingin bersekolah, Roy pun langsung menghubungi Kepala Disdik Kota Depok Wijayanto untuk meminta bantuan agar Nabila dapat kembali bersekolah. Akhirnya, Nabila pun kini dapat kembali bersekolah, di SD Negeri Beji 4.

“Alhamdullah, berkat bantuan Disdik hari ini Nabila dapat bersekolah kembali. Saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Kepala Disdik Kota Depok Pak Wijayanto dan jajarannya yang telah membantu Nabila.

Kalau untuk abangnya Nabila (Alief), itu kami usahan masuk program kejar paket. Kalau adiknya (Alfi) tahun depan akan masuk SD,” pungkas Roy.

Recent Posts

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

2 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

8 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

12 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

13 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

16 jam yang lalu

Kemenangan Timnas U-23 Harus Jadi Momentum Mengembangkan Infrastruktur Olahraga Tanah Air

MONITOR, Jakarta - Timnas U-23 Indonesia mencatatkan prestasi gemilang dengan menaklukkan Korea Selatan dalam babak…

17 jam yang lalu