MONITOR, Jakarta – Komunitas Sopir Truk DKI Jakarta menilai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, memiliki sejumlah program inovatif untuk mewadahi keinginan para pengemudi truk di Indonesia.
“Ganjar Pranowo memperhatikan permasalahan supir truk, seperti pungutan liar atau intimidasi verbal maupun fisik yang sering diterima sopir, itu Pak Ganjar sangat perhatikan. Itu sangat kami apresiasi,” kata Koordinator Komunitas Sopir Truk DKI Jakarta, Amirul Amin di Jakarta.
Amin menuturkan komunitas sopir truk membutuhkan sosok yang melindungi dan memberikan rasa aman saat bekerja di jalanan.
Selain itu, Amin menegaskan para pengemudi truk juga membutuhkan wadah untuk menyalurkan aspirasi dan keluhan yang dihadapi, seperti pungutan liar.
“Sehingga nanti kita punya wadah, dan kita tahu harus ke mana kalau ada masalah untuk pengaduannya. Jadi ada wadah untuk mendengarkan aspirasi kita,” tutur Amin.
Amin mencontohkan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar yang mendukung masyarakat kecil karena terdampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) dengan menggelontorkan anggaran sebesar Rp 60 miliar.
Dana tersebut diungkapkan Amin, guna membantu masyarakat bawah termasuk komunitas sopir truk yang terkena imbas penyesuaian harga BBM bersubsidi.
“Selain itu, Ganjar punya program yang memang mumpuni di bidang ekonomi, dan bisa berkelanjutan serta diterapkan mereka di tiap daerah,” ucap Amin.
Pada kesempatan itu, Komunitas Sopir Truk DKI membagikan bantuan berupa kebutuhan pokok di Pangkalan Truk Wiharta, di Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Bantuan kebutuhan pokok tersebut dibagikan kepada ratusan sopir truk, keluarga sopir truk, montir, dan masyarakat menengah ke bawah di daerah Karet Tengsin.