MONITOR, Bandung – Rumah Bersalin Cuma-Cuma sukses mengadakan Seminar Kesehatan Nasional pada Sabtu (22/10/2022) yang dilaksanakan secara online. Tema yang diangkat dalam kegiatan seminar tersebut bertajuk “Evidence Based Maternal and Neonatal”. Seminar nasional ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan Gebyar Milad Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) di usianya yang menginjak ke-18 tahun.
Sesuai dengan tema yang diangkat, yaitu “Evidence Based Maternal and Neonatal”. Seminar ini mengangkat permasalahan yang kerap terjadi pada ibu hamil dan bayi, yaitu untuk mengakselerasi penurunan angka kematian pada ibu dan bayi. Seminar ini diikuti dengan antusias dengan dihadiri oleh 268 peserta dari berbagai daerah yakni para mahasiswa dan tenaga kesehatan khususnya bidan.
Seminar kesehatan ini bertujuan untuk memperbaharui pengetahuan insan medis tentang tata laksana pendarahan, hecting perineum, resusitasi, kejang pada bayi dan pertolongan pertama pada kecelakaan anak.
Seminar tersebut dihadiri oleh empat pembicara yang sangat inspiratif dengan berbagai judul yang menarik sesuai dengan tujuan dari seminar kesehatan ini. Ke empat pembicara tersebut di antaranya dr. Tito Gunantara, Sp.A (K)., M.Kes yang menjelaskan materi dengan judul Tatalaksana Terbaru Asfiksia dan Resusitasi Pada Bayi, kemudian dr. Lina M, Sp.OG.,M.Kes menjelaskan materi dengan judul Tatalaksana Luka Hecting Perineum, selanjutnya dr. Ifa Siti Fasihah, Sp.OG memaparkan materi dengan judul Tatalaksana Pendarahan Pada Kehamilan dan Persalinan, dan Dr. dr. Dzulfikar DLH, Sp.A (K)., M.Kes., M.M.R.S. memaparkan materi dengan judul Tatalaksana Kegawatdaruratan Pada Anak.
Sebelum kegiatan seminar dimulai, Erni Trisnasari, dr., M.Pd. selaku Direktur Rumah Bersalin Cuma-Cuma dan Hj. Eva Riantini, S.Keb., S.sos., MM.Kes selaku Ketua Ikatan Bidan Indonesia Jawa Barat berkesempatan memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Erni Trisnasari, dr., M.Pd. mengungkapkan rasa syukurnya karena RBC masih berdiri hingga 18 tahun. “RBC di usia yang baru terus bertransformasi menjadi institusi layanan kesehatan yang berfokus pada ibu hamil untuk bisa melahirkan generasi hebat di masa depan” ungkapnya. Lebih lanjut, Ia berharap ilmu yang disampaikan dalam seminar ini dapat diterima dengan baik oleh para peserta.
Senada dengan Erni, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Jawa Barat, Eva Riantini membuka sambutannya dengan ucapan syukur untuk RBC, “Saya yakin di usia ke 18 ini masih tetap harus menata dan meningkatkan menuju lebih baik lagi. Masyarakat sangat membutuhkan keberadaan RBC. Saya sangat bersyukur karena masih ada klinik yang peduli pada ibu dhuafa,” ucap Eva.
Para peserta mengaku puas dengan materi yang diberikan selama seminar, hal tersebut terlihat dari antusia para peserta dengan mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab dalam seminar tersebut.
“Terima kasih banyak kepada pak dokter dan bu dokter narasumber serta panitia pelaksana, materinya bagus, penyampaiannya menarik, semoga ilmunya barokah” ucap Yatmini, peserta dari Jepara.
Seminar ini ditutup dengan foto bersama menggunakan pose love sign yang melambangkan rasa cinta ibu pada sang buah hati. Pose ini juga menjadi hadiah dari para peserta untuk RBC yang telah menginjak usia 18 tahun.
Rumah Bersalin Cuma-Cuma atau lebih dikenal dengan sebutan RBC merupakan salah satu program kesehatan yang digagas oleh Sinergi Foundation. Sesuai dengan namanya, Rumah Bersalin Cuma-Cuma ini menghadirkan pelayanan kesehatan secara Cuma-Cuma untuk dhuafa khususnya bagi ibu hamil.