MONITOR, Jakarta – Partai Gerindra turut menyoroti penyakit gagal ginjal akut yang menyerang ratusan anak Indonesia. Untuk itu, Fraksi Gerindra DPR RI akan memanggil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin guna meminta penjelasan berkaitan masalah penyakit gagal ginjal akut tersebut di Komisi DPR terkait.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani dalam kegiatan temu kader Partai Gerindra se Kabupaten Ciamis, Banjar, dan Pangandaran, Senin (24/10/2022).
“Hari ini kita sebagai orang tua dibuat khawatir dengan persoalan penyakit gagal akut yang menyerang 200 lebih anak-anak Indonesia. Sebagai partai politik kami memiliki tanggung jawab serta kepedulian terhadap masalah ini dengan bermaksud memanggil dan meminta penjelasan Menteri Kesehatan ketika masa sidang nanti,” kata Muzani.
“Apa sebabnya ratusan anak-anak kita terkena gagal ginjal akut. Penyakit apa? apakah ada obatnya? Kami paham saat ini ibu-ibu semua sedang resah, kita ingin melindungi anak-anak kita dengan sedikit kekuasaan yang kita miliki. Kita ingin memberikan ketenangan kepada setiap orang tua di Indonesia atas persoalan ini,” imbuhnya.
Menurut Muzani, partai politik sejatinya tidak hanya bekerja terkait masalah politik semata. Itu sebabnya Partai Gerindra ingin menunjukkan bahwa partai politik juga memiliki tugas pokok untuk memberikan kepedulian terhadap apa yang menjadi kepentingan dan persoalan rakyat.
“Itu sebabnya kami juga akan memanggil Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait obat-obat apa saja yang dilarang untuk dikonsumsi anak-anak. Apa saja kandungan dalam obat-obat itu? Karena kita ingin anak-anak kita terlindungi,” jelas Wakil Ketua MPR itu.
“Ini kita lakukan dengan cara politik untuk melindungi seluruh anak-anak kita dan seluruh rakyat Indonesia. Inilah kekuasaan politik, ketika rakyat resah dengan berbagai persoalan, kami berinsiatif memanggil pejabat berwenang terkait untuk meminta penjelasan dan kita cari solusi bersama,” imbuh Muzani.
Muzani juga menginstruksikan kepada seluruh jajaran anggota DPRD provinsi, kota, dan kabupaten Gerindra untuk melakukan upaya-upaya perlindungan serta pencegahan terhadap masalah penyakit gagal ginjal akut ini.
“Misalnya dengan mendesak seluruh fasilitas kesehatan seperti rumah sakit umum daerah (RSUD) untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anak-anak yang terindikasi terkena penyakit gangguan ginjal akut ini,” tutup Muzani.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan bahwa kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia kini telah mencapai total 245 kasus. Sebanyak 141 pasien di antaranya meninggal dunia.
“Data per 22 Oktober, 245 kasus. 141 pasien di antaranya meninggal dunia,” ujar juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril. Data tersebut merupakan kolektif atau total kumulatif yang dilaporkan dari 26 provinsi RI.