Senin, 14 Oktober, 2024

GP Nasdem Gelar Tadarus Kebangsaan ‘Jejak Mulia Buya Syafi’i Ma’arif’ di Jogja

MONITOR, Jakarta – Garda Pemuda Nasdem menyelenggarakan Tadarus Kebangsaan: Meniti Jejak Mulia Buya Syafi’I Ma’arif pada hari kamis tanggal 20 Oktober 2022 di Pendapa Tunggul Pawenang, Sleman Yogyakarta. Bagi Garda Pemuda Nasdem Buya Syafi’i Ma’arif tak pernah lelah memberikan pencerahan kepada negeri ini secara terus menerus selama beliau masih hidup, baik dalam kehidupan, membangun dan merawat bangsa hingga dunia politikan Indonesia. Dalam acara ini pun, GP Nasdem melakukan penanaman bibit pohon sebanyak 2000 ribu bibit pohon.

Sekretaris Jenderal Garda Pemuda Nasdem, Moh. Haerul Amri mengatakan tadarus kebangsaan ini awalnya akan dilaksanakan usai Buya Syafi’i Ma’arif wafat, namun bila dilaksanakan saat ini tidak mengurangi rasa hormat dari keteladan Buya Syafi’i Ma’arif. Generasi muda saat ini perlu mengikuti jejak dan teladan dari Buya Syafi’i Ma’arif. Diantaranya, menjadi pribadi yang egaliter, tampil apa adanya, low profil serta pribadi yang qanaah dan zuhud terhadap kemewahan materi dan kehormatan duniawi. 

“Keteladanan dan ajaran Buya Syafi’i Ma’arif yang mengatakan bahwa “Jadikanlah Politik untuk Menegakkan Keadilan Bukan Mata Pencarian,” telah diterapkan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dalam memimpin Partai Nasdem,” kata Moh. Haerul Amri yang biasa dipanggil Kakak Aam ini, 

Haerul Amri mengatakan ajaran dan keteladanan Buya Syafi’i Ma’arif telah diterapkan Ketum Nasdem Surya Paloh dalam memimpin dan membangun Partai Nasdem. Pak Surya Paloh diantaranya mendirikan partai bukan untuk menambah pundi-pundi kekayaan tetapi untuk bangsa Indonesia dengan menerapkan politik anti mahar di tubuh Partai Nasdem. “Semoga agenda yang dilaksanakan GP Nasdem menjadi gerakan restorasi untuk gerakan perubahan Indonesia yang salah satunya dengan meneladani ajaran Buya Syafi’i Ma’arif,” ujarnya.

- Advertisement -

Ia mengatakan Nilai-nilai kebaikan yang telah diajarkan Buya Syafi’i Ma’arif perlu untuk terus disebarkan kepada Bangsa Indonesia, khususnya kepada anak-anak muda agar format kebangsaan negeri ini kian solid di tengah kebhinekaan yang menjadi realitasnya. “Oleh karena itu, kami memandang penting agar teladan yang telah diwariskan oleh Buya Syafi’i Ma’arif untuk terus disebarkan maka dari itu kami GP Nasdem menggelar Tadarus Kebangsaan yang bertema Meniti Jejak Mulia Buya Syafi’i Ma’arif,” kata dia. 

Perwakilan DPP Partai Nasdem, Suyoto mengatakan bagi kita generasi penerus bangsa dan bagi anak muda pun perlu menerapkan apa yang dicontohkan oleh Buya Syafi’i Ma’arif, dimana buya memiliki pemikiran yang komunal tetapi perilaku dan pergerakkan menjasi nasionalisme. “Mari kita generasi penerus bangsa perlu berfikir untuk bangsa dengan keluar terlebih dahulu dari pemikiran kelompok komunalisme kita masing-masing. Sebab, itulah yang diteladani dari Buya Syafi’I untuk nasionalisme,” ujarnya.

Perwakilan Pengurus Wilayah DIY, Muhammadiyah Arif Jamali mengatakan Buya Syafi’i Ma’arif menghargai anak muda dan membuka cakrawala untuk anak muda dan beliau memberikan pesan jangan hanya terpukau dalam satu peradaban tetapi harus membuka cakrawala. “Tidak hanya menghargai dan membuka cakrawala anak muda. Buya Syafi’i Ma’arif meski memiliki pemikiran yang liberal tetap kokoh terhadap nilai-nila agama,” kata Arif. 

Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama DIY, Zuhdi Nuhdlor mengatakan Buya Syafi’I Ma’arif memberikan pemahaman nasionalisme dan islamisme. Beliau memberikan pemehaman bahwa nasionalisme merupakan energi untuk memajukan bangsa. Sebab, kata Zuhdi, Buya Syafi’i Ma’arif pernah mengatakan nasionalisme dapat membuat kita memajukan kehidupan bangsa. “Menurut Buya Syafi’I Ma’arif umat islam harus berkonribusi bagi negeri secara luas di negeri ini, banyak celah dan kontribusi masih harus diisi, terlebih bagi kaum muda,” kata dia. 

Diketahui, acara ini dilakukan bersama dengan Pengurus Wilayah Nasdem Daerah Khusus Yogyakarta. Dalam Tadarus Kebangsaan ini turut hadir pula menjadi pembicara Budaywan Jadul Maula dan Perwakilan Ma’arif Institut David Kris Alka. 

 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER