MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan Indonesia memiliki banyak perusahaan kecil dan menengah, namun sayangnya digital literacy dan familiarity-nya masih rendah.
Untuk itu, kata Sri Mulyani, infrastruktur untuk digitalisasi harus ditingkatkan. Hal itu menjadi bahan diskusi Sri Mulyani bersama Karan Bathia, Vice President of Global Government Affairs and Public Policy dari Google (14/10/2022) lalu.
“Pekerjaan terkait digital pun sekarang menjadi lebih menarik. Lihat banyaknya bermunculan para youtuber dan content creator. Creative industry kini sangat menjanjikan,” tutur Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyatakan, pemerintah tentu harus memikirkan bagaimana membangun infrastruktur digital serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital.
“Itu sebabnya Indonesia fokus berinvestasi untuk infrastruktur terutama di remote area untuk meningkatkan konektivitas,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani mengapresiasi peran Google yang turut berperan dan bekerja sama dengan Indonesia, diantara melalui pembangunan jaringan kabel; program peningkatan kapasitas dengan membangun program digital service certificate untuk peningkatan digital skill; program yang baru diluncurkan tahun ini namun sudah melibatkan sekitar 20,000 orang; serta program academy educreator yang mengajarkan bagaimana Youtube digunakan untuk pendidikan (edukasi).
“Program ini menarik banyak peminat dari Indonesia dan dapat lebih dikembangkan untuk reskilling bagi masyarakat Indonesia,” imbuhnya.