Jumat, 29 Maret, 2024

Petani Gunung Kidul Siap Jadi Produsen Benih Kedelai

MONITOR, Gunung Kidul – Kementerian Pertanian bersama Kabupaten Gunung Kidul melakukan panen benih kedelai kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) di Kelompok Tani Gayamrejo, Desa Bleberan, Kapenewon Playen, Kabuoaten Gunung Kidul yang dihadiri oleh Wakil Bupati Gunung Kidul dan Tim Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.

Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang luar biasa kepada Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan sarana prasarana, kegiatan perbenihan serta pendampingan untuk mendukung kegiatan petani di Gunung Kidul.

Heri terus memotivasi petani Gunung Kidul untuk terus semangat menangkarkan benih kedelai, mengingat kebutuhan kedelai sebagai bahan baku tahu tempe di Gunung Kidul sangat besar.

“Saya Ucapkan terimakasih kepada Kementerian Pertanian yang selalu mensuport petani-petani di Gunung Kidul. Melalui program perbenihan lokal area ini, Gunung Kidul mampu mendukung dan memenuhi ketersediaan benih kedelai di tahun 2023 seluas + 5.000 – 10.000 ha, dan saya berharap kedapa para petani di Gunung Kidul untuk terus semangat menangkarkan benih Kedelai sebagai upaya pemenuhan kebutuhan kedelai khususnya di Gunung Kidul” Ungkap Wakil Bupati Heri Susanto

- Advertisement -

Sebagai Informasi Luas panen kedelai di Kelompok Tani Gayamrejo seluas 5 Ha dari total luasan P3BTP kedelai seluas 15 Ha, dengan varietas Anjasmoro.
Hasil ubinan panen benih kedelai mencapai 1,2 ton/ha, dengan taksiran menjadi benih sekitar 1 ton/ha.

Sementara itu, Catur Setiawan yang mewakili Direktur Perbenihan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menyampaikan Tujuan program P3BTP tak lain agar kebutuhan benih in-situ bisa terpenuhi, tidak perlu mendatangkan benih dari luar provinsi, hemat biaya input dan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

“Panen benih kedelai ini merupakan wujud dukungan Kementerian Pertanian untuk mendukung kesiapan benih kedelai ABT tahun 2022 dan pengembangan kedelai awal tahun depan” papar Catur

“ Semoga ini menjadi penyemangat para petani agar bisa menghasilkan produksi benih insitu secara mandiri yang lebih besar lagi, Ke depan, petani tidak hanya berhenti disini, tapi terus semangat dan berlanjut menangkarkan benih kedelai” tambahnya

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan bahwa benih merupakan salah satu faktor penentu yang dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Dengan benih bersertifikat, maka peningkatan produktivitas kedelai bisa mencapai 3-4 ton/ha, Kita harapkan produktivitas bisa ditingkatkan, karena memang kualitas benih faktor utama peningkatan produksi kedelai.

Suwandi juga menjelaskakan bahwa Hal ini selaras dengan arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, bahwa petani harus mampu memproduksi benih sendiri baik itu komoditas padi, jagung maupun Kedelai sehingga dapat memenuhi kebutuhan benih di daerahnya sendiri.

“Kementan terus menggenjot peningkatan produksi dan produktivitas kedelai, dimana pada tahun 2023 ditargetkan pengembangan kedelai seluas 350 ribu ha. Dan saya berpesan kepada para petani bahwa kita hari esok harus lebih baik dari hari kemarin terus berinovasi makasimalkan setiap peluang-peluang yang ada untuk pertanian Indonesia yang Maju,Mandiri dan Modern” tutup Suwandi

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER