EKONOMI

Rokhmin Dahuri: Indonesia seharusnya jadi Juara Dunia Pariwisata

MONITOR, Jakarta – Pakar Kemaritiman yang juga Guru Besar IPB, Prof Rokhmin Dahuri, M.Sc menilai sektor pariwisata memiliki peranan penting dalam berkontribusi penciptaan lapangan kerja dan penerimaan domestik bruto. Menurutnya, potensi alam Indonesia dengan keragaman hayati dan budaya seharusnya menjadi juara dunia dalam memberikan sumbangsih, namun anehnya masih kalah oleh negara seperti Singapura.

Demikian disampaikan Prof Rokhmin dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Dewan Pimpinan Pusat Association Of The Indonesian Tours and Travel Agencies(DPP ASITA) yang berlangsung di Hotel Swiss Belinn Kemayoran, Jumat, 30 September 2022. Kegiatan rakernas ini juga merupakan rangkaian penutupan seusai penyelenggaraan ASITA Jakarta Travel Mart 2022.

“Ada beberapa hal (sektor pariwisata nasional-red) yang harus dibenahi dan dicarikan solusi diantaranya soal pengemasan destinasi, keamanan dan kenyamanan, konektivitas dan aksesibilitas, sumberdaya manusia, promosi dan kebijakan politik ekonomi,” katanya.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu menegaskan bahwa fakta empiris baik di dunia maupun di Indonesia, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting dalam menciptakan lapangan kerja, memberikan kontribusi bagi sektor ekonomi.

“Indonesia harus menjadi juara dunia dilihat dari potensi disparitas alam dan budaya. Bayangkan 750 pulau dan keanekaragaman hayati, budaya yang berbeda, mereka harus menjadi juara dunia dalam kontribusi sektor ini untuk ekonomi kita, lapangan kerja dan lainnya”, kata ketua Dewan Pakar MPN (Masyarakat Perikanan Nusantara).

Seharusnya, menurut Prof. Rokhmin Dahuri, Menteri Pariwisata dan Menteri Perhubungan memiliki kebijakan bahwa pariwisata adalah leading sector. Begitu juga kebijakan sektoral lainnya, transportasi, keuangan, imigrasi.

“Presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota, pers dan dosen harus menjadikan sektor pariwisata sebagai leading sector melalui peraturan pemerintah,” kata penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2020-2024.

“Untuk membangkitkan pariwisata di daerah sepertinya kita perlu memberikan award setiap tahunnya. Saya meminta kepada pemerintah agar menjadikan sektor pariwisata ini sebagai leading sektor,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP ASITA, Artha Hanif mengatakan Rakernas ini sesuai amanat pasal 17 AD/ART ASITA berkewajiban untuk mengadakan rakernas setiap tahunnya. 

“Ini momen bagus untuk semua pengurus DPP, DPD dan DPC untuk bertemu langsung offline atau tatap muka membicarakan berbagai hal terhadap apa yang sudah berjalan 1 tahun yang lalu dan kita rancang konsep secara bersama-sama rencana untuk satu tahun kedepan sangat diharapkan dengan kebersamaan ini tentu kita bertanggung jawab apa yang sudah kita sepakati,” kata Artha dalam keterangan persnya, Jumat, (30/9/2022).

Recent Posts

Usul Revisi UU Sistem Perbukuan Masuk Prolegnas 2025, DPR Dorong PPN Buku Dihapuskan

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menerima naskah akademik sekaligus draf…

51 menit yang lalu

DPR Minta Rencana TNI Melaporkan Ferry Irwandi Tak Perlu Dilanjutkan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menilai rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI)…

3 jam yang lalu

Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat Penuhi Kebutuhan Warga Terdampak Banjir Bali

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa…

4 jam yang lalu

Perluas Pembiayaan UMKM Perumahan, Kementerian UMKM Gelar BISLAF

MONITOR, Bogor - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui Program Bisnis Layak Funding…

4 jam yang lalu

Banjir Bandang Terjang Bali, DPR Ingatkan Perlindungan Psikososial Warga Terdampak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq menyampaikan duka mendalam atas jatuhnya…

6 jam yang lalu

18.520 Guru Madrasah Mapel Agama Lapor Diri PPG Angkatan III, Masih Ada Kuota

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 18.520 guru madrasah mata pelajaran agama melapor diri untuk mengikuti Pendidikan…

7 jam yang lalu