PERTANIAN

Dukung Ketersediaan Pangan, Kementan Jalin Kerjasama dengan Universitas Gajah Mada

MONITOR, Jakarta – Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menggenjot swasembada pangan, demi mencapai target kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan melakukan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada dalam mengembangkan Program Smart Agricultural Enterprise dari hulu sampai hilir pada komoditas Kedelai di Desa Burikan, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Risma, penanggung jawab program SAE mengatakan Teknologi ini dikembangkan para peneliti dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada dengan monitoring cuaca dan iklim, serta program intensifikasi regenarive farming untuk meningkatkan mutu benih kedelai. Hasilnya, kedelai lokal varietas Grobogan yang dipanen ini memiliki kualitas jauh lebih baik dibanding kedelai impor.

“Kita membuat sebuah penelitian dengan satu alat yaitu FMS yaitu Field Monitoring System yang bertugas untuk monitoring lahan dan cuaca secara real time, jadi kita bisa melihat pencatatan setiap hari dengan interval waktu 5 menit untuk pencatatan iklim dan lahan itu akan lebih teratur dan kita bisa memprediksi apa yang harus dilakukan di lahan” ujar Risma

“Agar teknologi Smart Agricultural Enterprise bisa lebih luas dirasakan manfaatnya, Universitas Gadjah Mada juga mengundang para petani di seluruh Indonesia untuk bekerjasama dalam program budi daya kedelai” tambah Risma

Sementara itu Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Yuris Tiyanto menjelaskan bahwa dalam program SAE memiliki banyak menfaat salah satunya dapat memantau cuaca secara tepat waktu, dukungan lahan yang luas, meningkatkan biji kedelai yang banyak serta hasil panen bertambah.

“Saya optimis melalui kerjasama pengembangan Smart Agricultural Enterprise ini bisa menjadi salah satu solusi persoaalan dalam pengembangkan komoditi kedelai”

Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengeparesiasi langkah ini menurutnya ini merupakan langkah yang bagus untuk pengembangan kedelai kedepan, karena setiap program memang perlu adanya sentuhan dari para ahli atau pakar yang di imbangi dangan penelitian dan inovasi sehingga program bisa tercapai seusai dengan tujuan.

“Ini hal yang baik dan sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo setiap program Kementan harus melibatkan beberapa pihak salah satunya Universitas untuk mendampingi dan memberikan masukan-masukan yang tentunya dapat berpengaruh baik dalam tercapainya suatu program” tutup Suwandi

Recent Posts

Aromatika Indofest 2025 Wangikan Industri Minyak Atsiri Hingga Pasar Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025. Ajang ini…

5 jam yang lalu

Layanan Kesehatan Haji 2025 Berakhir, Kemenkes: Jumlah Jemaah Wafat Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…

7 jam yang lalu

Gelar Sekolah Politik Anggaran, Fraksi PKB Pelototi APBD Kota Depok

MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…

10 jam yang lalu

Kementerian PU Segera Rampungkan Seksi 4 Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Kuala Tanjung -…

11 jam yang lalu

Program Sekolah Rakyat Solusi Konkret Atasi Akes Pendidikan Keluarga Miskin Ekstrem

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah mengintensifkan pelaksanaan program Peluncuran…

12 jam yang lalu

Menag Minta Kampus PTKIN Kembangkan Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kampus Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)…

13 jam yang lalu