Categories: JATENG-YOGYAKARTA

Meriahkan Festival Cheng Ho 2022, Ganjar Berbaur dengan Warga

MONITOR, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut memeriahkan Festival Cheng Ho 2022 di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang. Ia berbaur dengan warga, menyaksikan event memperingati kedatangan Laksamana Cheng Ho atau Sam Poo Tau Djien ke-617 tahun.

Festival Cheng Ho 2022 kembali digelar dalam skala besar, setelah tahun sebelumnya sempat digelar secara terbatas karena pandemi Covid-19. Festival Cheng Ho tahun ini diwarnai dengan arak-arakan budaya dari Kelenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok, kawasan Pecinan Kota Semarang, menuju Kelenteng Agung Sam Poo Kong di daerah Simongan.

Arak-arakan itu diikuti perwakilan berbagai kelenteng di Kota Semarang dan beberapa daerah lain, termasuk dari luar Jawa Tengah. Kembalinya festival itu disambut meriah warga Kota Semarang, termasuk Ganjar Pranowo. Saat berada di halaman Kelenteng Sam Poo Kong, Ganjar sempat ikut memanggul Kio atau Tandu Kimsin.

Aksi ini bukan kali pertama Ganjar terlibat memanggul Kio, mengingat pada Festival Cheng Ho beberapa tahun lalu ia pernah melakukannya. Gubernur Ganjar Pranowo mengaku senang karena perayaan Festival Cheng Ho 2022 ini sangat ramai.

Masyarakat ikut terlibat dan menyaksikan acara untuk memperingati 617 tahun kedatangan Laksamana Cheng Ho di Semarang.

“Ini menarik sekali karena ada suasana yang meriah, ada cerita sejarah, sehingga kedatangan Cheng Ho selalu diperingati. Perayaan ini selalu ditunggu oleh masyarakat,” kata Ganjar.

Ia menjelaskan, Festival Cheng Ho telah menjadi peristiwa budaya yang disajikan dengan pementasan atau pertunjukan yang selalu menarik. Berbagai pertunjukan budaya itu selalu mendatangkan massa.

“Ini selalu mendatangkan massa dan akhirnya orang akan tahu sejarah. Bagaimana tokoh-tokoh pada masa lalu termasuk Cheng Ho itu datang sampai ke Semarang ini,” katanya.

Menurut Ganjar, event seperti Festival Cheng Ho itu memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Selain memberikan hiburan dan mendongkrak pariwisata, event seperti itu juga menjadi media berbagi pengetahuan.

“Itu menjadi cerita dan legenda yang menarik, semua orang memperbincangkan, semua orang meneliti, semua orang menganalisis, sehingga membikin literasi tentang sejarah itu menjadi lebih baik. Tentu semua rakyat menonton sekarang,” jelas Ganjar.

Recent Posts

Dirut Jasa Marga Dianugerahi Pin Emas Kapolri atas Berkontribusi Bagi Kemajuan Layanan Lalu Lintas

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Rivan A. Purwantono, dianugerahi Pin…

40 menit yang lalu

TNI dan Polri Masih Berjaga di DPR, Puan: Objek Vital, Kita Cooling Down Dulu

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi keberadaan personel TNI dan Polri yang…

1 jam yang lalu

Kemenag Akan Buka Pendaftaran Hibah Penelitian MoRA The Air Fund Awal Oktober 2025

MONITOR, Pekalongan - Tidak ada alasan lagi bagi para dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) untuk…

2 jam yang lalu

Kemenperin Perkokoh Peran Indonesia dalam Rantai Nilai Halal Global

MONITOR, Jakarta - Industri halal di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini turut didorong…

3 jam yang lalu

Respons Puan Soal Rencana IKN Jadi Ibu Kota Politik di 2028

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi wacana penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN)…

11 jam yang lalu

Hari Santri 2025, Menag Ungkap Rencana Eselon I Khusus Urus Pesantren

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar membuka rangkaian Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren…

11 jam yang lalu