MONITOR, Solo – Halaman Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Ki Hadjar Dewantoro Solo mendadak ramai, Rabu (15/6/2022). Sejumlah stand berdiri di tempat itu, yang menjajakan aneka produk makanan serta kerajinan.
Sekilas tampak tak ada yang beda dengan pasar rakyat atau pameran UMKM lainnya. Namun ternyata, hampir semua penjual produk makanan dan olahan kerajinan itu, adalah mantan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang pernah dirawat di rumah sakit itu.
Ya, sejak cukup lama para eks ODGJ didampingi untuk kemandirian ekonomi. Dengan program Duminten Dolan (dinten Jumat dodol lan ketemuan/ hari Jumat jualan dan bertemu), para eks ODGJ itu bisa berjualan dan berbaur dengan masyarakat umum lainnya.
Dalam rangka Bulan Pancasila dan Bulan Bung Karno, para eks ODGJ itu berjualan tiap hari di depan rumah sakit. Sejumlah kegiatan pendampingan juga dilakukan.
“Saya dirawat mengenai gangguan kejiwaan sejak 1999 lalu. Saya masuk di RSJD Solo ini sejak 2006, dan diberikan pendampingan ini,” kata Sri Haryanto, eks ODGJ yang ikut berjualan.
Berobat selama puluhan tahun, kini kondisi Sri sudah membaik. Ia sehari-hari berjualan aneka makanan. Seperti tahu bacem, tempe bacem, sosis bakar, dan lainnya.
“Selain bisa dapat uang, saya juga bisa lebih bersosialisasi masyarakat. Di manapun tempat, saya berusaha memberikan yang terbaik,” ucapnya.
Sri berharap, masyarakat dapat menerimanya tanpa memandang ia mantan ODGJ. Meski begitu, ia menyadari stigma negatif itu masih ada.
“Entah masyarakat mau menilai dengan tanggapan yang buruk, hal yang jelek, yang negatif, saya berusaha untuk menerima hal positif saja. Saya terima bahwa saya adalah juga dari rawat rumah sakit jiwa. Saya berusaha untuk tidak menyakiti mereka, bersosialisasi masyarakat dengan baik. Semoga kita semua bisa berguna bagi orang tua, keluarga dan bangsa. Saya doakan semuanya agar lebih baik,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi kegiatan kemandirian ekonomi bagi eks ODGJ itu. Dia akan terus memberikan dukungan agar program tersebut terus berjalan.
“Ini sangat menarik ya, jadi ketika kawan-kawan dari rumah sakit merawat selama ini ternyata itu tidak cukup. Maka mereka, teman-teman ODGJ, ini mesti dimandirikan. Alhamdulillah tadi saya ditunjukkan karya mereka, ini menurut saya perjalanan yang sangat bagus sehingga fungsi rumah sakit tidak hanya sekadar kita mengobati, tapi juga membuat mereka bisa mandiri,” katanya.
Ganjar mengatakan akan terus melakukan pendampingan. Tidak sekadar membuat produk dan menjual, namun menjadikan usahanya lebih baik.
“Nanti dari Dinas Koperasi dan UMKM bisa bantu, kita libatkan marketplace dan kurator, agar produk yang dijual bisa lebih baik. Dengan pendampingan dan bantuan yang diberikan, saya berharap produk-produk mereka bisa jangka panjang, dan hidup mereka tidak lagi bergantung pada orang lain,” pungkasnya.