Sabtu, 27 April, 2024

Zainut Tauhid: Pencekalan UAS Tak Perlu Disikapi Berlebihan

MONITOR, Jakarta – Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Saadi, mengaku prihatin atas penolakan imigrasi Singapura terhadap Ustad Abdul Somad (UAD) beberapa waktu lalu.

Namun dikatakan Zainut, kejadian itu bukan peristiwa pertama kalinya yang menimpa figur publik. Menurut Zainut, insiden serupa juga pernah dialami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang tidak diijinkan masuk ke Amerika Serikat sewaktu beliau ingin menghadiri kelulusan putranya di Boston pada tahun 2000.

Lanjut Zainut, kejadian serupa juga menimpa mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo ditolak masuk ke Amerika Serikat tahun 2017.

“Saya kira masih banyak kejadian serupa yang menimpa warga negara Indonesia lainnya. Jadi menurut saya hal tersebut hal biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan,” ujar Zainut Tauhid dalam keterangan persnya, Jumat (20/5/2022).

- Advertisement -

Dijelaskan Zainut, publik harus memahami bahwa petugas imigrasi di berbagai negara termasuk Indonesia memiliki otoritas untuk menolak atau menerima warga asing untuk masuk wilayah suatu negara. Hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan negara tersebut.

Indonesia sendiri melalui pihak Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Bandara Soekarno Hatta selama tiga bulan terakhir dari bulan Januari – Maret 2022 telah melakukan penolakan masuk 234 warga negara Asing (WNA) dari berbagai negara dengan berbagai alasan.

Beragam alasan penolakan warga negara asing masuk ke suatu negara selain alasan keimigrasian, misalnya karena masuk dalam daftar cekal, paspor rusak atau palsu, tidak kooperatif, mengganggu ketertiban umum dan lain sebagainya.

“Jadi menurut saya masalah pencekalan terhadap UAS meskipun kita ikut prihatin terhadap kejadian tersebut namun sebaiknya kita tetap bersikap proporsional, tidak perlu emosi yang berlebihan, apalagi mengaitkan masalah tersebut dengan intervensi politik negara, misal menyebut “pesanan Jakarta”. Hal tersebut sangat tidak relevan dan tidak beralasan,” tandas Wakil Ketua Umum Partai PPP ini.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER