PENDIDIKAN

Dirjen Pendis Kemenag: Perguruan Tinggi Harus Siapkan SDM Unggul

MONITOR, Semarang – Kalangan perguruan tinggi harus siap menghadapi revolusi industri 4.0 dan society 5.0 yang sudah di depan mata, dengan semangat perubahan, profesionalisme dan memperhatikan aspek kamanusiaan.

Harapan itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani S.TP., M.T, pada kuliah umum civitas akademika Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS) Semarang di Aula Gedung Dekanat lantai 6 pada Rabu (20/04).

“Perguruan Tinggi harus menyiapkan SDM dengan ketrampilan mengajar dan melakukan riset-riset sesuai dengan kebutuhan era revolusi industry dan society 4.0”, kata Dhani sapaan akrabnya.

Dihadapan ratusan mahasiswa, Guru Besar UIN Sunan Gunungdjati Bandung mengingatkan kendatipun revolusi industry 4.0 didukung kemajuan teknologi yang kuat, aspek manusia harus menjadi perhatian utama.

Dhani menganggap Society 5.0 bukan kelanjutan dari era 4.0, karenanya kita yang hidupm di abad ini harus tetap menjadi profil manusia yang humanis dengan meletakan kemanusiaan di atas segalanya.

Lebih lanjut Dirjen Pendis menerangkan kemajuan Pendidikan Islam harus memadukan antara perkembangan era industry 4.0 dengan society 5.0. Kita bisa mengendalikan teknologi sebagai penunjang kemajuan umat manusia dan manusia jangan sampai dijadikan budak oleh teknologi.

Untuk itu civitas akademika Unwahas kata Dhani harus menguasai 5 hal agar sukses di abad ini, yaitu emosional, intelektual, fisikal, sosial dan humanisme.

Pada kesempatan itu Dirjen Pendis menyampaikan komitmennya untuk memperkuat jalinan kerjasama dengan Unwahas untuk kemajuan Pendidikan Islam, utamanya tri darma perguruan tinggi, pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Rektor Universitas Wahid Hasyim Prof. Mudzakkir Ali, MA menyampaikan terimakasih atas kehadiran Bapak Dirjen Pendis di Kampus Aswaja. Hadirnya beliau seakan menyambung rantai silaturrahmi, karena ayahanda beliau Prof. Dr. Cecep Syarifuddin adalah salah satu tokoh yang ikut andil berdirinya Unwahas sekitar tahun 1999-2001.

“Karena ayahandanya sering ke Unwahas, jadi putranya harus lebih sering dan lebih memberikan manfaat untuk kemajuan kampus NU ini,” harap Mudzakir di sambut tawa peserta kuliah umum.

Turut mendampingi Dirjen Pendis, Ruchman Basori Kepala Subdit Ketenagaan Diktis. Kegiatan diikuti oleh para Wakil Rektor, Dekan, Dosen dan mahasiswa baik luring dan daring dengan dimoderatori oleh Dr. Iman Fadhlah, M.Ag Dekan Fakultas Agama Islam FAI Unwahas.

Recent Posts

Kemenperin Bersama Industri TPT Menghadapi Tantangan Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…

4 jam yang lalu

Kemenag Perpanjang Pelunasan Biaya Haji Reguler Hingga 25 April 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperpanjang Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler…

7 jam yang lalu

Panglima TNI: Revisi UU TNI Berdasarkan Prinsip Demokrasi dan Supremasi Sipil

MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…

9 jam yang lalu

Pengamat: Layak Diapresiasi Publik, Panen Raya Padi 2025 Sangat Tinggi

MONITOR, Jakarta - Pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, Dr. Rizky Fajar Meirawan, menilai capaian…

10 jam yang lalu

Ramai Kasus Pelecehan Dokter, Legislator Minta Korban Jangan Malu Lapor dan Polisi Harus Cepat Respons

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez menyoroti maraknya peristiwa kekerasan seksual…

11 jam yang lalu

Kesejahteraan Meningkat, Mentan Amran: Petani Bahagia, Harga Kelapa Naik

MONITOR, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa saat ini para petani…

12 jam yang lalu