Foto: Istimewa
MONITOR, Kapuas – Petani Kapuas Kuala Kalimantan Tengah, yang menjadi lokasi Food Estate Kementwran Pertanian (Kementan) berhasil mengoptimalkan bantuan alat dan mesin pascapanen dari Kementerian Pertanian.
Abdullah, ketua poktan Harapan 1, Desa Wargo Mulyo, Kec. Kapuas Kuala, Kabupaten Kapuas saat diwawancari hari Senin (21/3) menceritakan sebelumnya kelompoknya menghadapi kesulitan dalam melakukan pengeringan dan penggilingan hasil panen padi sebelum adanya bantuan RMU dan vertical dryer.
Namun demikian saat ini, Abdulah berhasil meningkatkan kapasitas penggilingannya dari 0,5 ton/jam menjadi 1 ton/jam. Adapun pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan kedua mesin tersebut mencapai 209 juta/tahun. Pendapatan tersebut diperoleh dari usaha jual beli beras, jasa pengeringan dan jasa penggilingan.
Dengan adanya bantuan RMU target pemenuhan pesanan beras dari daerah sekitar bisa terpenuhi. “Saat ini, kelompok kami sudah melakukan penjualan beras curah dan kemasan, wilayah pemasaran sekitar kota palangka aya, kota kalua, tanjung, martapura dan banjarmasin,” ujarnya.
Abdullah merasakan adanya peningkatan mutu beras atau gabah melalui pemanfaatan RMU dan dryer program fasilitasi dukungan, terutama terhadap pengembangan wilayah food estate di Kalimantan Tengah tahun 2020.
Adanya dryer menurutnya bisa mempercepat waktu pengeringan, yang bisanya 2-3 hari menjadi hanya 1 hari. Hasil dari pemanfaatan bantuan tersebut, Kelompok Tani Harapan 1, mampu menambah 1 unit mesin pecah kulit gabah (husker) yang akan dirakit pada RMU untuk meningkatkan kapasitas penggilingan dan efisiensi kerja. Selain itu, mereka juga sedang merenovasi lantai bangunan dengan menggunakan keramik untuk menjaga kebersihan produk hasil penggilingan.
Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Gatut Sumbogodjati menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Poktan Harapan 1. “Poktan yang seperti inilah yang kita harapkan, mampu mengoptimalkan bantuan pemerintah melalui kementerian pertanian dan meningkatkan kualitas dan kuantitas beras hasil produksi”, sebutnya.
Terpisah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas melalui penambahan unit pemecah kulit gabah atau pemoles beras dapat meningkatkan usahanya, sehingga penggilingan poktan Harapan 1 dapat naik kelas.
Hal ini juga menjadi fokus Mentan Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian harus Maju, Mandiri, dan Modern. “Pertanian harus naik kelas, ekspor beras, pemerintah mendukung penambahan modal dan investasi melalui dana KUR,” ujar Suwandi.
Ia juga meminta kelompok tani yang telah mendapat bantuan alsintan pascapanen dapat memanfaatkan peralatan itu secara maksimal. “Seperti dryer, combine harvester dan RMU (rice milling unit) untuk meningkatkan kadar mutu gabah nantinya,” ucap Suwandi.
MONITOR, Yogyakarta - Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan (INTANI) menjalin kerjasama (MoU) dengan PT Indoraya…
MONITOR, Jakarta - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) membuka pintu bagi generasi muda untuk…
MONITOR, Jakarta - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (2014-2017) Abdul Djamil mengingatkan seluruh petugas haji…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama memperpanjang Tahap II pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler…
MONITOR, Jakarta - Dinamika lingkungan strategis menuntut TNI untuk selalu beradaptasi dan semakin profesional dalam…