PARLEMEN

MotoGP Dinilai Sukses, Dede Yusuf Ingatkan Perlu Adanya Evaluasi

MONITOR, Jakarta – Ajang balapan bergengsi dunia MotoGP sukses digelar di Sirkuit Mandalika Lombok. Gelaran MotoGP bahkan dinilai berjalan lancar serta menunjukkan berbagai kearifan lokal.

Menyinggung kesuksesan ajang tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengingatkan masih perlu adanya evaluasi yang harus menjadi perhatian bersama, misalnya penyelenggaraan, terutama masalah ticketing dan prosedur transportasi pengunjung yang sudah beli tiket.

Sebab, dikatakan Dede Yusuf, beberapa hari yang lalu sempat viral di media sosial tentang transportasi pengunjung yang semrawut. Dikatakan panitia bahwa dilarang masuk ke arena menggunakan mobil, namun transportasi dari lokasi parkir ke arena penonton menggunakan bus. Namun karena jumlah bus yang tidak memadai, akhirnya banyak orang harus jalan kaki di tengah teriknya sinar matahari. Sehingga banyak orang harus bolak-balik dari arena ke parkir.

“Ini catatan penting bahwa dalam penyelenggaraan kita tidak boleh hanya fokus pada internasional guest-nya tapi kan pengunjung yang membayar uang dua juta, tiga juta untuk tiket mereka juga berhak mendapat fasilitas. Mestinya harus disiapkan dengan sarana-sarana, termasuk ticketing yang juga katanya sulit banget, antre ticketing sampai berjam-jam ini juga enggak bagus,” kata Dede Yusuf, belum lama ini di Kompleks Parlemen Senayan.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI juga meminta Sirkuit Mandalika bisa menjadi sport tourism, tidak untuk gelaran MotoGP saja. Menurutnya, Sirkuit Mandalika adalah sirkuit dengan standar internasional, maka harus ada kerja sama dengan industri sport otomotif dan pariwisata.

“Kalau kita tidak masuk dalam lingkaran agenda internasional ini, ya maka kita belum tentu bisa mengadakan event begitu lagi, itu yang pertama. Atau yang kedua kita sendiri menjadi tuan rumah, jadi namanya kita membuat apalah nanti ke depan, Lombok GP atau segala macam ya. Jadi memang harus ada itu untuk meng-attract orang untuk datang dan menggunakan fasilitas, kalau tidak maka race ini akhirnya tidak bisa termanfaatkan dengan optimal padahal anggaran yang kita keluarkan triliunan di sana,” pungkas Politikus Demokrat ini.

Recent Posts

Prosesi Peusijuek ASN Kemenag, Tradisi Adat Berangkat Haji di Aceh

MONITOR, Jakarta - Sebanyak 33 jemaah haji dalam jajaran Kemenag Aceh Besar di peusijuek (tepung…

2 jam yang lalu

DPR Tinjau Penanganan Kasus dan Anggaran terhadap Mitra di Lampung

MONITOR, Jakarta - Tim Komisi III DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Reses guna meninjau kinerja…

3 jam yang lalu

BSKJI Kemenperin: Standar Industri Hijau Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur yang menerapkan…

5 jam yang lalu

Kasdim 1710/Mimika Berikan Materi Kepemimpinan Pancasila Kepada Peserta Pelatihan

MONITOR, Jakarta - Kasdim 1710/Mimika, Mayor Inf Abdul Munir memberikan materi tentang Etika dan Integritas…

6 jam yang lalu

LSAK: KPK Jangan Main-main Kasus eks Wamenkumham

MONITOR, Jakarta - Lembaga Studi Anti Korupsi (LSAK) meminta KPK untuk tidak main-main terkait tindak…

7 jam yang lalu

Kemenag akan Fasilitasi Santri Aktif di Dunia Digital

MONITOR, Jakarta - Santri identik dengan penguasaan ilmu agama. Kemenag berharap santri lebih aktif dalam…

8 jam yang lalu