PERTANIAN

Upaya Tingkatkan Produksi, Pengamatan Jadi Kunci Pengelolaan OPT

MONITOR, Karawang – Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan adalah pengelolaan sumber daya alam hayati dalam memproduksi komoditas Pertanian guna memenuhi kebutuhan manusia secara lebih baik dan berkesinambungan dengan menjaga kelestarian lingkungan hidup. Dalam sistem budidaya tersebut Pelindungan Pertanian dilaksanakan dengan sistem pengelolaan hama terpadu (PHT) serta penanganan dampak perubahan iklim dengan melibatkan pemerintah, petani, pelaku usaha dan masyarakat. Penerapan PHT harus dilakukan secara tersistem, terpadu, terkoordinasikan yang memadukan berbagai komponen dan pihak baik dari segi teknis, sumber daya manusia, sumber dana maupun kelembagaan.

Yadi Kusmayadi POPT BBPOPT menjelaskan petani harus mampu mengamati lahan yang dibudidayakannya. “ Kenapa harus melakukan pengamatan? Karena dengan melakukan pengamatan maka populasi dan intesitas serangan OPT dapat diketahui sehingga dapat ditentukan strategi pengendaliannya “ jelasnya. “Prinsip yang digunakan adalah amati, kenali, kendalikan setalah itu berikan pemahaman dan motivasi”, tambah Yadi.

Selanjutnya Yadi menambahkan “Misalnya yang kita amati adalah penggerek batang padi, yang kita amati pertama adalah ngengatnya. Setelah ngengat, ada kelompok telur yang kemudian akan menetas. Menetasnya menjadi larva. Sayangnya deteksi keberadaan penggerek batang padi di tanaman sering terlambat, baru terdeteksi setelah ada gejala di lapangan baik sundep maupun beluk. Oleh karena itu lakukan pengamatan secara rutin untuk menentukan strategi pengendalian yang tepat” jelas Yadi panjang lebar.

Petani dari Beji Pasuruan Jawa Timur Damianto menyampaikan bahwa setiap makhluk hidup saling berinteraksi dan mempertahankan populasinya. “Pengamatan memang perlu sekali, karena pengamatan merupakan kunci dalam proses budidaya. Dalam 1 siklus budidaya harus dilakukan perencanaan berdasarkan hasil atau evaluasi pengamatan musim yang lalu “ ujar Damianto.

“Pengamatan dilakukan seminggu sekali, mengapa? Karena hama dan penyakit tidak timbul begitu saja. Melainkan karena adanya perubahan-perubahan pada ekosistem pertanian. Oleh karena itu petani harus terampil dalam memantau lahannya sendiri, menganalisis kondisi lingkungan yang ada dan mengambil keputusan yang bijaksana dalam mengendalikan hama dan penyakit yang muncul” kata Damianto.

Petani dan petugas lapangan diharapkan dapat memahami karakteristik dan biolekologi dari masing-masing OPT sehingga tindakan pengelolaan dapat tepat sasaran.

Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan tantangan budidaya pertanian pada masa sekarang ini antara lain dampak pandemi covid 19 yang mempengaruhi berbagai aspek antara lain harga pupuk yang melambung tinggi. Oleh karena itu kita harus selalu waspada terhadap tantangan yang terjadi dengan memanfaatkan sumber daya y ang ada di sekitar kita dalam proses budidaya tanaman. Tantangan selanjutnya adalah perubahan iklim ekstrim. Harus dibangun early warning system untuk menyikapi dampak perubahan iklim tersebut. “Petani sekarang harus mandiri pupuk maupun pestisida dalam melakukan budidaya tanaman namun tidak mengesampingkan kelestarian lingkungan”, kata Suwandi.

Recent Posts

Kemenag dan Kemenperin Kerja Sama Perkuat Pengawasan dan Sertifikasi Produk Halal

MONITOR, Jakarta - Direktur Jaminan Produk Halal (JPH) Kementerian Agama, Muhammad Fuad Nasar, menegaskan komitmennya…

2 jam yang lalu

Ribuan Guru Ikuti Uji Pengetahuan PPG Mapel Umum 2025

MONITOR, Jakarta - Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyelenggarakan Uji…

8 jam yang lalu

Kemenperin Tegaskan Pentingnya Transparansi dan Konsistensi Industri Tekstil Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan pentingnya transparansi, kepatuhan administratif, serta konsistensi strategi bagi…

15 jam yang lalu

Pembahasan RUU Haji Perlu Segera Disahkan di Paripurna DPR

MONITOR, Jakarta - Menanggapi pembahasan RUU Haji, Pakar Hukum Unusia, Erfandi menyatakan bahwa pembahsan revisi…

17 jam yang lalu

Prediksi Susunan Pemain Persija vs Malut United, Belum Terkalahkan!

MONITOR, Jakarta - Persija Jakarta bakal menjamu Malut United pada pekan ketiga Super League 2025/2026. Laga…

18 jam yang lalu

Delegasi Parlemen Eropa Kagum Cara Indonesia Merawat Kerukunan

MONITOR, Jakarta - Delegasi Parlemen Eropa yang dipimpin Ketua Komite HAM, Arkadiusz Mularczyk, mengungkapkan kekaguman…

19 jam yang lalu