MONITOR, Samosir – Kebutuhan produksi jagung yang sangat tinggi baik untuk kebutuhan pangan dan pakan, diharapkan mampu berjalan seirama dengan produksi jagung nasional yang memerlukan pengawalan yang ketat, karena jagung tidak ditanami dalam hamparan yang luas.
Berdasarkan hasil monitoring produksi tanaman pangan terutama jagung, di beberapa kabupaten Provinsi Sumatera Utara, Koordinator Data, Evaluasi, dan Pelaporan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Batar Siagian mengatakan, produksi jagung nasional bertumbuh sangat signifikan. “ Ini dapat dilihat dari beberapa perubahan lokasi pertanaman yang terjadi di Kabupaten Toba dan Kabupaten Samosir “ ujar Batara.
“ Pemenuhan kebutuhan jagung nasional masih cukup tinggi potensinya, jika pemanfaatan lahan yang ada saat ini dimobilisasi dalam bentuk korporasi yang kuat “ tambahnya. Hal ini memerlukan pengelolaan data yang baik dan intervensi yang rutin dari pemerintah. “ Keunggulan jagung saat ini harus diperkuat secara tepat, selain komoditi pangan lainnya, kata Batara Siagian. Hal ini sesuai dengan keinginan pemerintah Samosir untuk mengembangkan Food Estate terintegrasi dengan pengembangan wisata yang mandiri dan spesifik lokal.
Informasi yang diperoleh dari Dinas pertanian yang menangani tanaman pangan, bahwa jagung memang saat ini menjadi primadona. Sondang, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Samosir mengatakan, “ Lahan sawah dan lahan yang tidak dimanfaatkan selama ini, telah ditanami jagung, walaupun luasannya kecil. Perubahan ini didorong dari harga jagung yang lumayan memberikan pendapatan “ tutur Sondang.
Selain itu, perkembangan peternakan ayam dan ternak lainnya memicu kebutuhan jagung. “ Diperlukan upaya integrasi pengolahan jagung menjadi pakan. Semua ini dibutuhkan sebagai langkah penguatan Samosir sebagai wilayah agrowisata berkelanjutan “ lanjutnya.
Dari pantauan beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, kawasan Danau Toba sangat potensial sebagai daerah pengembangan jagung. Hal ini dikarenakan dikawasan tersebut memiliki lahan Vulkanik dan sangat subur.
Sebagai gambaran umum di Provinsi Sumatera Utara tahun 2021 luas lahan untuk pertanaman jagung di angka 213.620 Ha dengan produksi 1.267.123 ton . Untuk kontribusi Sumatera Utara terhadap nasional adalah 5.4 %
Terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi menyampaikan, Indonesia mampu meningkatkan produksi jagung guna pemenuhan kebutuhan jagung untuk pangan dan pakan. Kolaborasi akan ditingkatkan terus menerus.
“ Lahan cukup untuk saat ini , Inovasi teknologi dan komitmen daerah mendorong intensitas pertanaman menjadi faktor penting “ sebut Suwandi. Selanjutnya Suwandi menambahkan, pengembangan lahan pertanian harus tetap mengacu ada penguatan konservasi dan pengembangan skalau usaha petani.