MONITOR, Cilacap – Dalam rangka memantau stok pangan menjelang Ramadhan dan Lebaran, Tim Kementerian Pertanian melakukan kunjungan ke Desa Matenggeng Kecamatan Dayeuhkuhur Kabupaten Cilacap. Pada kesempatan tersebut dilakukan panen raya bersama Poktan Tani Rukun Desa Matenggeng pada hari Jumat(11/3) seluas 15 Ha dari total 75 Ha. Varietas yang ditanam Mapan 05 provitas hasil ubinan 9,26 ton/ha.
Koordinator Padi Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Rachmat, menyatakan bahwa saat ini terpantau di Desa Matenggeng dan Kec Dayeuhluhur sedang panen raya. “Insya Alloh menjelang bulan suci Ramdhan dan Lebaran stok aman,” ujarnya. Ia berharap petani dapat meningkatkan produksi padi di Desa Matenggeng dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan sawah sehingga bisa tanam lebih dari dua kali dalam setahun menuju IP400 dan berinovasi dalam berusaha tani, termasuk dalam hal membuat pestisida nabati.
Untuk mendorong modernisasi pertanian di Desa Matenggeng tersebut, dibutuhkan inovasi dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan petani, Merubah pola pikir usaha tani dengan mendorong pemanfaatan sumberdaya lokal serta mendorong partisipasi desa melalui pemanfaatan dana desa (BUMDES) untuk pengembangan sektor pertanian di desa Matenggeng, misalnya pembuatan jalan usaha tani, rehabilitasi jaringan irigasi desa, pelatihan usaha tani.
“Mari kita memetakan potensi yang ada di desa, baik pada sub sektor tanaman pangan, hortikultura maupun peternakan, mengajak kemandirian usaha tani dengan memproduksi benih dan sarana produksi sendir,” ujar Rachmat. Ia menyarankan perlunya memanfaatakan sumberdaya lokal yang cukup melimpah, seperti jerami dari sisa panen padi, dan kotoran ternak, untuk memenuhi kebutuhan pupuk masyarakat, mengurangi pemanfaatan pupuk kimia, mengurangi biaya produksi, yang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tani desa Matenggeng, ataupun dapat dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tani di luar desa Matenggeng
Pada kesempatan tersebut juga diserahterimakan secara simbolis bantuan benih untuk penangkaran kepada kelompok tani Rukun Desa Matenggeng seluas 2 ha. Sehingga diharapkan petani mendapatkan kemudahan dalam hal benih untuk musim tanam berikutnya. Selain itu juga dapat mengurangi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani.
Sementara itu Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi menyampaikan pada saat panen raya maka perlu menhaga stabilitas harga gabah dengan memaksimalkan peran Komando Startegi Penggilingan Padi (Kostraling). Dengan pendekatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) supaya penggilingan bisa naik kelas meningkat kapasitasnya.
Suwandi menekankan perlunya segera menyerap KUR dan mengawal harga gabah jangan sampai di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).