HUKUM

Kejagung Selidiki Dugaan Korupsi Impor Baja dan Besi di Sejumlah Kementerian

MONITOR, Jakarta – Tim jaksa penyidik tindak pidana khusus Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah menyelidiki dugaan korupsi impor baja dan besi yang dilakukan pihak swasta bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus (JAMPidsus) Kejagung, Febrie Ardiansyah menyebut bahwa pelaksanaan impor baja dan besi tidak bisa dipertanggung jawabkan keseluruhannya secara legal. Bahkan ada indikasi penggunaan fasilitas tertentu terkait larangan terbatas yang diselewengkan dalam impor baja dan besi.

“Ada indikasi menggunakan fasilitas-fasilitas tertentu, sehingga masuk ke dalam negeri ada kira-kira perbuatan melawan hukum,” kata Febrie dalam keterangannya, Senin (14/3/2022).

Menurutnya, ada beberapa kementerian dan perusahaan swasta yang diduga terlibat dalam proses impor baja dan besi. Seperti Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan.

“Masuk awalnya kuota (jumlah impor baja dan besi) dari mungkin Perindustrian, Kementerian Perdagangan, kemudian baru masuk barang ke Bea Cukai,” ucapnya.

Febrie mengatakan, dalam proses penyelidikan ini, pihaknya sudah meneliti beberapa perusahaan swasta yang diduga menyalahi aturan impor tersebut.

Tim penyidik Jampidsus juga mendalami apakah importasi baja dan besi dilakukan dengan persetujuan yang benar.

“Karena kalau tidak benar, ini ada efeknya ke industri baja besi nasional,” tuturnya.

Dalam kasus importasi besi dan baja, mengarah pada kerugian perekonomian negara. “Pasti arahnya ke kerugian perekonomian negara lah,” jelasnya.

Secara terpisah, Direktur Penyidikan pada JAMPidsus Kejagung, Supardi mengatakan dugaan korupsi importasi baja dan besi yang didalami karena menyalahi kebijakan Pembangunan Strategis Nasional (PSN) 2016-2017.

“PSN itu kan sudah lewat, tapi kok masih bisa impor, ada apa?,” ujar Supardi sambil menanyakan.

Ia menyebut impor baja dan besi yang masuk ke Indonesia berasal dari beberapa negara, termasuk Tiongkok dan India. Sejauh ini, sudah ada 10 orang yang dimintai keterangannya selama penyelidikan.

Recent Posts

BKSAP DPR Vokal Suarakan Kemerdekaan Palestina di Sidang IPU Hingga Buat Delegasi Israel Walk Out

MONITOR, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menyatakan…

56 menit yang lalu

Jasa Marga Catat 1,8 Juta Kendaraan Kembali ke Jabotabek pada H1 s.d H+7 Libur Idulfitri 1446H, 80,6% Kendaraan Telah Kembali Ke Jabotabek

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.848.445 kendaraan kembali ke wilayah…

2 jam yang lalu

Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, Puan Dorong Ada Mitigasi Guna Antisipasi Dampak pada Kehidupan Rakyat

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang kini…

2 jam yang lalu

Temui Mensos, Menteri PU Tegaskan Komitmen Dukung Infrastruktur Sekolah Rakyat

MONITOR, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menegaskan komitmennya mendukung penuh pembangunan infrastruktur pendidikan…

3 jam yang lalu

Dua Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Segera Bertarif, Hutama Karya Lakukan Sosialisasi

MONITOR, Sumatera - Dalam waktu dekat, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) segera memberlakukan tarif…

3 jam yang lalu

Sukamta Dukung Rencana Pemerintah RI Evakuasi Korban Warga Gaza Palestina

MONITOR, Jakarta - Presiden Prabowo menyatakan kesiapan pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi korban luka dan anak-anak…

3 jam yang lalu