HUKUM

Jaksa Tuntut Terdakwa Munarman Delapan Tahun Penjara

MONITOR, Jakarta – Terdakwa Munarman dituntut Jaksa Penuntut Umum (JPU) selama 8 tahun penjara dalam perkara tindak pidana terorisme. Pembacaan tuntutan terhadap Munarman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur, pada Senin (14/3/2022).

Dalam amar tuntutan yang dibacakan Tim JPU pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Timur terhadap Terdakwa Munarman dalam perkara tindak pidana terorisme.

“Menyatakan Terdakwa Munarman telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Terorisme,” kata salah satu JPU Kejari Jaksel pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta di PN Jaktim, Senin (14/3/2022).

Ancaman pidana penjara sebagaimana diatur dalam Pasal 15 Jo pasal 7 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang telah ditetapkan menjadi Undang-undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-undang Jo Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Tuntutan 8 tahun penjara terhadap Munarman dikurangi selama terdakwa menjalani penahanan saat proses penyidikan hingga ke persidangan.

“Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa Munarman oleh karena itu dengan pidana penjara selama 8 tahun, dikurangi masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa,” ucap tim JPU.

Kemudian, Terdakwa Munarman tetap berada di dalam tahanan hingga selesai menjalani masa hukuman saat perkaranya berkekuatan hukum tetap atau inkracht.

Selanjutnya, sidang perkara terorisme dengan terdakwa eks Sekretaris Umum FPI ini akan kembali dilanjutkan pada Senin 21 Maret 2022 mendatang.

“Dengan agenda Pledoi atau Nota Pembelaan dari Terdakwa Munarman dan Penasihat Hukum Terdakwa,” tuturnya.

Sebelumnya diketahui, Munarman didakwa tiga pasal, yakni Pasal 13 huruf c, Pasal 14 juncto Pasal 7, dan Pasal 15 juncto Pasal 7 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

“Munarman dan kawan-kawan merencanakan atau menggerakkan orang lain untuk ancaman kekerasan, melakukan tindak pidana teroris dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan,” kata JPU saat membacakan dakwaan, 8 Desember 2021.

Munarman disebut telah terlibat dalam tindakan terorisme karena menghadiri sejumlah agenda pembaiatan di Makassar, Sulawesi Selatan; Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara; pada 24-25 Januari dan 5 April 2015.

Recent Posts

Tilawati Kukuhkan Standar Baru Guru Al-Qur’an Lewat LSP dan JAMHATI

MONITOR, Jakarta - Gerakan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia memasuki babak baru. Melalui Silaturahim Tilawati Nasional…

1 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Soroti Tiga Dimensi Strategis Asta Protas Kementerian Agama

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meluncurkan delapan program prioritas bertajuk Asta Protas untuk periode 2024–2029.…

2 jam yang lalu

Aromatika Indofest 2025 Wangikan Industri Minyak Atsiri Hingga Pasar Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025. Ajang ini…

9 jam yang lalu

Layanan Kesehatan Haji 2025 Berakhir, Kemenkes: Jumlah Jemaah Wafat Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…

11 jam yang lalu

Gelar Sekolah Politik Anggaran, Fraksi PKB Pelototi APBD Kota Depok

MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…

14 jam yang lalu

Kementerian PU Segera Rampungkan Seksi 4 Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Kuala Tanjung -…

16 jam yang lalu