PERTANIAN

Adaptasi Kebiasaan Baru IP400 ala Walikota Sukabumi

MONITOR, Sukabumi – Kementerian Pertanian terus mengupayakan peningkatan produksi padi untuk menjamin ketersediaan beras nasional secara berdaulat. Salah satu terobosan yang saat ini tengah dilakukan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo adalah melalui pola tanam padi dengan indeks pertanaman (IP) 400 yang dikelola dalam klaster kawasan berbasis korporasi petani.

Berlokasi di kelurahan Babakan Kec Cibereum Kota Sukabumi telah dilakukan launching penanaman padi IP400 (10/2). Walikota Sukabumi, H. Achmad Fahmi mengapresiasi gerakan IP400 di Kota Sukabumi sebagai suatu terobosan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan di Kota Sukabumi. Pasalnya saat ini Kota Sukabumi hanya mampu memenuhi 30% dari kebutuhannya, sisanya masih bergantung pada daerah lain. Lebih lanjut Ahmad Fahmi mengungkapkan IP400 ini disamping meningkatkan produksi juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, dimana biasanya hanya menanam 2-3 kali setahun, maka dengan IP400 bisa 4 kali.

IP400 sebagai sebuah inovasi yang mengubah kebiasaan lama petani dalam bercocok tanam, sehingga petani harus melakukan adaptasi kebiasaan baru. “Nah, adaptasi kebiasaan baru IP400 yang dimaksud adalah dengan menerapkan prinsip 5M,” terang Achmad Fahmi. Kelima hal tersebut yakni membuat pesemaian 15 hari sebelum panen, menyiapkan lahan dalam waktu hanya 7-10hari, menggunakan benih umur genjah, mekanisasi/mobilisasi alsintan serta mengelola air dengan baik.

Senada hal tersebut menurut Andri Setiawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi, pada tahun 2022 akan dilaksanakan penanaman padi IP400 seluas 127 ha yang tersebar di kec Cibeureum, Baros dan Warudoyong. “IP400 ini menjadi solusi ketahanan pangan di Kota Sukabumi mengingat jumlah penduduk yg meningkat setiap tahun dan alih fungsi lahan sawah+-2,2ha/tahun,” ungkap Andri Setiawan.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan menyampaikan bahwa IP400 adalah gerakan meningkatkan indeks Pertanaman dimana menanam dan memanen dilakukan 4 kali dalam setahun. “Apresiasi untuk para petani inovator dan early adopter yang berani dengan inovasi baru yang menuntut adanya kebiasaan-kebiasaan baru mengantikan pola-pola reguler selama ini,” ujar Suwandi IP400 menekankan adanya sinergi/kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Semua bahu-membahu dengan semangat gotong royong dan kebersamaan ikut mensukseskan gerakan IP400.

Recent Posts

Kemenag Buka Pendaftaran PPIH Arab Saudi Tingkat Pusat, Catat Tanggal dan Syaratnya

MONITOR, Jakarta - Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag membuka pendaftaran seleksi Petugas Penyelenggara…

21 menit yang lalu

Tingkatkan Pelayanan Kepada Pengguna Jalan, Jasa Marga Tambah Fasilitas di Rest Area

MONITOR, Purwakarta - Dalam rangka menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, PT Jasa…

1 jam yang lalu

Kemenag Komitmen Kampanyekan Bahaya Judi Online

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pencegahan judi online (judol).…

2 jam yang lalu

Dukung MBG, KKP Gencarkan Pentingnya Gemar Makan Ikan ke Pelajar

MONITOR, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung penuh program pemenuhan gizi bagi para pelajar…

3 jam yang lalu

DPR Yakin TNI Pegang Teguh Prinsip Netralitas di Pilkada

MONITOR, Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tinggal menghitung hari yang digelar secara serentak…

4 jam yang lalu

Kemenag Imbau Umat Tetap Rukun dan Damai di Pilkada Hari Ini

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat beragama agar selalu menjaga kerukunan dan kedamaian…

11 jam yang lalu